OKI Bakal Gelar Pertemuan Darurat, Bahas Situasi di Jalur Gaza

15 Oktober 2023 12:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Organisasi Kerja Sama Islam. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Organisasi Kerja Sama Islam. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengumumkan akan mengadakan pertemuan darurat pada Rabu (18/10) pekan depan, untuk membahas situasi di Jalur Gaza yang saat ini digempur tentara zionis Israel.
ADVERTISEMENT
Jalur Gaza — wilayah kantong yang menjadi rumah bagi lebih dari 2 juta rakyat Palestina, dalam 'pengepungan total' Israel sejak awal pekan ini hingga memutus pasokan bantuan kemanusiaan.
Dikutip dari Anadolu Agency, bakal diselenggarakannya pertemuan darurat itu diumumkan OKI dalam pernyataan yang dirilis pada Sabtu (14/10).
"Atas undangan Kerajaan Arab Saudi, yang mengetuai KTT Islam dan Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam, Komite Eksekutif Organisasi ini mengadakan pertemuan luar biasa yang bersifat terbuka dan mendesak di tingkat menteri," bunyi pernyataan itu.
Pertemuan darurat — dinamai sebagai pertemuan luar biasa Komite Eksekutif OKI, akan berlangsung di markas besar Sekretariat Umum di Ibu Kota Arab Saudi, Jeddah.
Warga Palestina membawa korban di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, Rabu (11/10/2023). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
"Pertemuan ini bertujuan untuk membahas situasi militer yang meningkat di Gaza dan sekitarnya serta memburuknya kondisi yang membahayakan kehidupan warga sipil serta keamanan dan stabilitas kawasan secara keseluruhan," sambung pernyataan OKI.
ADVERTISEMENT
Adapun pengumuman OKI muncul, saat pasukan zionis Israel tampak sedang mempersiapkan serangan darat ke Jalur Gaza guna menumpas Hamas — penguasa di wilayah itu, beserta fasilitas-fasilitas militernya.
Hampir 200 ribu rakyat Palestina dilaporkan saat ini berlindung di berbagai sekolah-sekolah atau kamp yang disediakan badan khusus PBB untuk pengungsi Palestina, The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA).
Namun, bencana kemanusiaan terancam menghampiri mereka dalam waktu dekat. Sebab, pemerintah Israel mengumumkan pengepungan total sehingga pasokan makanan, air, listrik, hingga bahan bakar pun terhambat ke Jalur Gaza sejak awal pekan lalu.
Selain itu, pasukan zionis Israel juga mulai mengerahkan kendaraan berat seperti tank dan infanteri dalam operasi militernya sebagai balas dendam terhadap Hamas.
ADVERTISEMENT