news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

OKI Bertemu di Jeddah: Sodorkan Alternatif Gaza dan Tolak Rencana Trump

8 Maret 2025 3:30 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Organisasi Kerja Sama Islam. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Organisasi Kerja Sama Islam. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Organisasi Kerja sama Islam atau OKI akan bertemu di Jeddah, Arab Saudi, untuk membicarakan alternatif terkait Gaza. Mereka juga menyelipkan keberatan atas rencana presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Gaza.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, para menteri luar negeri dari 57 negara anggota akan merumuskan suatu alternatif tiga haris setelah Liga Arab mendukung rencana alternatif Mesir untuk Gaza.
Rencana Mesir sendiri adalah membangun kembali Gaza di bawah Otoritas Palestina. Tapi, rencana ini tidak menguraikan peran dari Hamas yang mengontrol Gaza.
Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty menyebut mereka mencari dukungan OIC untuk rencana ini.
"Rencana ini untuk Arab dan negara-negara Islam," kata Abdelatty.
Hal senada juga disampaikan oleh diplomat Pakistan yang enggan disebut namanya.
Warga Palestina berbuka puasa bersama di tengah bangunan yang hancur di Jalur Gaza selatan, Sabtu (1/3/2025). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
"Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk mendorong rencana negara-negara Arab. Ini adalah waktu yang krusial dan dunia Islam harus tampil sebisa mungkin untuk menentang rencana Amerika," kata sang diplomat itu.
ADVERTISEMENT
Sementara AS sendiri sejauh ini masih tak sepakat dengan rencana negara-negara Islam.
"Proposal itu tidak memenuhi ekspektasi dari Washington," kata Tammy Bruce, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, pada Kamis (6/3).
Sementara utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff menyampaikan hal yang lebih positif.
"Ini adalah rencana yang baik, langkah mula yang baik dari Mesir," kata Witkoff.
Rencana Trump soal Gaza sendiri mendapat kecaman dari kebanyakan negara di dunia. Trump berencana 'mengambil alih' jalur Gaza, dan mengubahnya jadi 'Riviera dari Timur Tengah'.
Riviera sendiri merupakan kawasan pesisir. Salah satunya ada di pesisir laut Mediterania, antara Cannes di Prancis dan Spezia di Italia. Kawasan itu jadi resor pariwisata, dan banyak hiburan mewah.
ADVERTISEMENT
Sementara Gaza diubah jadi Riviera, warga Palestina yang bermukim di Gaza diminta untuk pergi ke Mesir atau Yordania.
Mesir Butuh Dukungan Indonesia, Iran dan Turki
Pengamat politik Mesir, Rabha Seif Allam, dari Al-Ahram Center for Political and Strategic Studies di Kairo menyebut, Mesir perlu dukungan dari negara-negara Islam itu.
Dunia Islam perlu sepakat, melawan dan melindungi warga Palestina yang sudah bertahun-tahun bermukim di Gaza.
"Ini adalah suatu peluang, membangun sebuah koalisi yang menolak rencana pengusiran (warga Palestina)," imbuhnya.
Warga Palestina melaksanakan salat usai berbuka puasa bersama di tengah bangunan yang hancur di Jalur Gaza selatan, Sabtu (1/3/2025). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
Sementara pengamat kebijakan luar negeri Universitas Birmingham, Umar Karim, mengungkapkan pertemuan Jeddah juga akan menjadi simbol persatuan dari negara-negara Islam sendiri.
"Ini adalah sinyal persatuan yang kuat dari dunia Islam," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menambahkan, dukungan dari negara Islam besar seperti Indonesia, Turki, dan Iran begitu dibutuhkan untuk mendukung rencana Mesir.
"Negara-negara Islam yang besar seperti Indonesia, Turki, dan Iran akan berada di sana, dan dukungan mereka akan memperkuat rencana negara-negara Arab," ucapnya.
Selain rencana pembangunan kembali Gaza, Liga Arab juga mengumumkan rencana pendirian suatu organisasi penggalangan dana untuk rekonstruksi Gaza. Mereka juga minta, dukungan internasional untuk itu.