OKI Kutuk Penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh Ribuan Ekstremis Israel

30 Mei 2022 22:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Israel berdiri dengan bendera Israel berseberangan dengan warga Palestina dengan bendera Palestina di sebelah gerbang Damaskus ke Kota Tua Yerusalem. Foto: Ammar Awad/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Israel berdiri dengan bendera Israel berseberangan dengan warga Palestina dengan bendera Palestina di sebelah gerbang Damaskus ke Kota Tua Yerusalem. Foto: Ammar Awad/REUTERS
ADVERTISEMENT
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Senin (30/5) mengutuk keras penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh ribuan pemukim ekstremis Israel. Di kompleks masjid suci ketiga umat Islam itu, mereka melakukan ritual Talmud di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel pada Minggu (29/5).
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha dalam pernyataan yang diunggah di situs OKI menegaskan, Israel bertanggung jawab penuh atas kemungkinan dampak dari serangan terus-menerus ini.
Hissein menyerukan kepada komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, untuk bertindak mengakhiri pelanggaran berulang Israel ini.
Dia juga menegaskan kembali dukungan tegas dan mutlak OKI untuk hak rakyat Palestina atas kedaulatan atas Yerusalem Timur, ibu kota Negara Palestina, sesuai dengan resolusi PBB yang relevan.

Pawai Bendera Israel di Yerusalem Provokatif

Selain ke Masjid Al-Aqsa, ribuan ekstremis Israel juga memasuki Yerusalem Timur untuk melakukan pawai bendera. Hal ini memicu kemarahan warga Palestina.
Pawai bendera itu untuk memperingati penaklukan Israel atas Yerusalem Timur pada 1967.
Dikutip dari kantor berita resmi Palestina, WAFA, ribuan warga Israel mendatangi Yerusalem melalui Bab al-Amoud, atau yang biasa dikenal dengan nama Gerbang Damaskus (Damascus Gate).
ADVERTISEMENT
Mereka begitu provokatif dengan menghina Nabi Muhammad dan meneriakkan slogan-slogan rasis selama pawai. Selain itu juga menyerukan agar orang Arab mati.
WAFA melaporkan selama pawai berlangsung sedikitnya 24 warga Palestina terluka karena diserang oleh polisi dan warga Israel yang ikut pawai.
Petugas polisi perbatasan berlari selama protes atas ketegangan di Masjid Al-Aqsa Yerusalem, di pos pemeriksaan Huwara, dekat Nablus di Tepi Barat. Foto: Raneen Sawafta/ REUTERS
Bulan Sabit Merah menerangkan warga Palestina terluka karena ditembak peluru logam berlapis karet, pemukulan, dan semprotan merica.
Akibat luka yang diderita sebanyak 8 orang harus dilarikan ke rumah sakit.
Warga Israel menari dan bernyanyi sambil memegang bendera nasional Israel di dekat Gerbang Damaskus ke Kota Tua Yerusalem. Foto: Ammar Awad/REUTERS
Di antara warga yang terluka juga ada petinggi gerakan Fatah di Kota Tua Yerusalem, Nasser Qaws, dan putranya, Jihad. Mereka terluka saat menghadapi serangan dari peserta pawai.
Tindakan kekerasan juga dialami oleh kru Bulan Sabit Merah. Polisi Israel menghajar mereka yang ingin menolong korban yang terluka.
ADVERTISEMENT

Warga Palestina Merespons

Seorang pria Palestina mengangkat bendera Palestina di seberang orang Israel yang memegang bendera Israel di Gerbang Damaskus ke Kota Tua Yerusalem. Foto: Ammar Awad/REUTERS
Warga Palestina tidak tinggal diam saat penduduk Israel mengibarkan bendera mereka. Bertempat di Salah El-Din Street, sejumlah warga Palestina berbaris untuk mengibarkan bendera Palestina.
Di lokasi tersebut juga dilaporkan terjadi pemukulan terhadap jurnalis yang sedang bertugas. Peserta pawai dari Israel juga mencoba untuk menghalangi kerja jurnalis.
Warga Palestina yang mengibarkan bendera Palestina juga tidak luput dari serangan polisi Israel. Akibatnya dua orang pemuda terluka.
Polisi Israel juga menangkap 25 orang di sekitar Gerbang Damaskus dan Kota Tua serta Masjid Al-Aqsa.

Bentrokan di Tepi Barat

Tak hanya di Yerusalem, kekerasan pasukan Zionis juga terjadi di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Masyarakat Palestina bereaksi atas ketegangan yang terjadi di Masjid Al-Aqsa. Bentrokan pecah di dekat permukiman Israel Beit El di Tepi Barat.
ADVERTISEMENT
Polisi Israel yang menembaki demonstran dengan gas air mata dibalas oleh warga Palestina menggunakan katapel. Selain itu warga Palestina juga membakar ban saat demo tersebut berlangsung.
Beberapa anak-anak Palestina terlihat dalam aksi tersebut.