Okky Madasari Kritik Pameran Lukisan Mirip Jokowi 'Diberedel', Sentil Fadli Zon

20 Desember 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendiri OM Institute, Okky Madasari. Foto: Instagram/@okkymadasari
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri OM Institute, Okky Madasari. Foto: Instagram/@okkymadasari
ADVERTISEMENT
Sosiolog sekaligus novelis Okky Madasari bersuara soal "pemberedelan" pameran tunggal Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia (Galnas). Lima lukisan Yos yang menggambarkan sosok mirip Jokowi dan bernada kritik sosial diminta tak ditampilkan.
ADVERTISEMENT
Okky mempertanyakan: apakah era pembungkaman sudah dimulai?
"Gara-gara 5 lukisan mirip Jokowi ini, pameran tunggal Yos Suprapto yang seharusnya dibuka kemarin (19/12) di Galeri Nasional, batal. Pintu ruang pameran di Galeri Nasional dikunci," kata Okky pada Jumat (20/12).
"Era sensor dan pembungkaman terhadap karya seni di bawah rezim Prabowo resmi dimulai?" tanyanya retoris.
Okky menjelaskan, menurut Yos, jika kelima lukisan tersebut diturunkan, maka ia akan membatalkan pameran secara keseluruhan dan membawa pulang seluruh lukisan pulang ke Yogya. Yos bahkan bersuara tegas seperti ini:
“Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan."
Menurut Okky, Menteri Kebudayaan Fadli Zon harus bertanggung jawab. Politikus Gerindra itu harus memberikan penjelasan.
ADVERTISEMENT
"Tanggung jawab utama Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Kementerian Kebudayaan adalah memastikan tidak ada pemberangusan terhadap produk budaya," kata Okky yang meraih gelar doktor dari NUS Singapura dengan tesis Sensor dan Produksi Pengetahuan di Indonesia ini.
"Ini belum ada 3 bulan pemerintahan baru, sudah ada sensor terhadap pameran di Galeri Nasional," ujar sastrawan pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa 2012 ini.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon dalam dalam sidang ke-19 the Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paraguay yang hadir secara virtual pada Kamis (5/12/2024). Foto: Dok. Istimewa
Okky menegaskan, alasan bahwa lukisan mirip Jokowi tidak sesuai tema pameran jelas tidak bisa diterima.
"Ketika seniman, sastrawan, peneliti, individu yang mampu berpikir disodori tema "kedaulatan pangan", mereka akan berpikir: Kenapa kita gagal mencapai kedaulatan pangan? Oh, karena kebijakan yang tidak berpihak. Oh, karena ada perselingkuhan antarelite. Oh, karena ada penguasa yang korup," ujar Okky yang dikenal kritis ini.
Banner Pameran Tunggal Yos Suprapto, Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan, di Galeri Nasional, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
Salah satu lukisan Yos berjudul Konoha 1. Lukisan bernada kritik sosial itu menggambarkan sosok berbaju bak raja yang menginjak sejumlah orang. Di belakang raja terdapat pasukan bersenjata berbaju seragam cokelat dan hijau.
ADVERTISEMENT

Kata Yos Suprapto

Seniman Yos Suprapto memperlihatkan salah satu lukisan yang dilarang untuk dipamerkan, di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
Pelukis kawakan Yos Suprapto seharusnya membuka pameran lukisan tunggal bertajuk “Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan” di Galeri Nasional, Jakarta, pada Kamis (19/12) malam.
Namun secara tiba-tiba pihak Galeri Nasional mengunci pintu lokasi pameran. Para pengunjung yang hadir di pembukaan dilarang melihat pameran yang telah dipersiapkan sejak setahun terakhir itu.
Yos mengatakan, sebelum pameran dibuka, kurator yang ditunjuk Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, meminta lima, di antara 30 lukisan, diturunkan. Namun dia menolak.
Para pengunjung yang sudah siap untuk menikmati lukisan karya Yos Suprapto akhirnya kecewa. Pihak Galeri Nasional mengunci ruang pameran. Pintu utama digerendel, lalu lampu dimatikan.
Yos yang kadung kecewa mengaku tak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional.
Yos Suprapto dan lukisan karyanya untuk pameran tunggal bertajuk "Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan". Lukisan di belakang Yos berjudul "Konoha 1" Foto: Dok. Istimewa

Galeri Nasional minta maaf

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Galeri Nasional melalui akun Instagram resminya mengatakan dengan berat hati mengumumkan pembatalan pameran tersebut.
"Pameran Tunggal Yos Suprapto yang bertajuk "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan' yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Desember hingga 19 Januari 2025, terpaksa ditunda karena adanya kendala teknis yang tidak dapat dihindari," katanya.
Pernyataan Galeri Nasional soal pameran tunggal karya Yos Suprapto, Jumat (20/12/2024). Foto: Instagram/@galerinasional
Pihak Galeri Nasional juga meminta maaf karena penundaan pameran ini. Katanya, keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan yang matang, demi menjaga kualitas pengalaman pameran yang ingin kami hadirkan.
"Kami memahami kekecewaan yang mungkin ditimbulkan oleh penundaan ini, dan kami mohon maaf kepada seluruh pihak yang telah menantikan pemeran tesebut," katanya.