Oknum Anggota TNI AU di Palu yang Tembak Pemulung Ditahan

12 Juli 2024 14:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Danlanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Bonang Bayuaji, membesuk korban di RS. Dok: Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Danlanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Bonang Bayuaji, membesuk korban di RS. Dok: Ist.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komandan Lanud (Danlanud) Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Bonang Bayuaji, menindak tegas anggota TNI AU Kapten STA yang diduga menembakkan senapan angin ke seorang perempuan yang merupakan pemulung, JNI (25 tahun), di Kompleks TNI AU, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Korban ditembak menggunakan senapan angin yang mengenai pinggang bagian kirinya. Dia ditembak usai berseteru, diminta keluar dari kompleks namun tidak mau. Dia sedang mencari barang bekas di perumahan dinas TNI AU tersebut, untuk dipulung.
"Anggota TNI yang melakukan penembakan dengan senapan angin tersebut akan diproses secara hukum," kata Bonang kepada wartawan, Jumat (12/7).
Kapten STA saat ini dikabarkan telah diamankan oleh Polisi Militer (POM) TNI AU. Ia dalam pemeriksaan secara intensif untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Saat ini Polisi Militer TNI AU sedang melaksanakan proses hukum secara militer kepada pelaku," tegas dia.

Danlanud Sultan Hasanuddin Minta Maaf

Danlanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Bonang Bayuaji, menemui keluarga korban. Dok: Ist.
Danlanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Bonang Bayuaji, meminta maaf atas peristiwa tersebut. Ia akan menanggung semua biaya pengobatan korban.
ADVERTISEMENT
"Saya selaku pimpinan minta maaf dan menanggung seluruh biaya pengobatan korban," kata Bonang
Ia terbang langsung ke Palu, setelah mendapatkan informasi peristiwa itu. Bonang mengunjungi korban di rumah sakit dan keluarganya.
"Kedatangan saya hari ini ke Palu untuk memastikan korban mendapat penanganan medis yang bagus dan menanggung seluruh biaya pengobatan hingga sembuh," ucapnya.
Tak hanya menanggung semua biaya korban, TNI AU juga memberikan santunan kepada keluarga korban untuk membantu biaya hidup sehari-hari. Santunan itu diterima langsung oleh suami korban, Helwan.