Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Oknum Polisi Minta Rp 4,7Juta ke Istri Dimas: Kalau Tak Diberi, Tak Bisa Autopsi
8 Maret 2024 17:54 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Dimas Firnanda (25 tahun) tewas saat ditahan di Polsek Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau, 20 November 2023. Jenazah pegawai toko audio mobil itu penuh luka lebam, mata berdarah, leher patah hingga kepala bolong seperti ditusuk obeng.
ADVERTISEMENT
Istri Dimas, Suci Indah Sari (24) ditelepon polisi pada 20 November 2023. Dia dikabari bahwa Dimas meninggal dunia dan diminta datang ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Pekanbaru.
Di RS ini, Suci diberi pilihan oleh dua oknum polisi dari Polsek Bukit Raya, Pekanbaru, mau membayar Rp 4,7 juta untuk autopsi atau tidak perlu bayar namun tidak akan ada autopsi.
Suci tidak punya uang lalu meneken surat yang menyatakan agar tidak perlu digelar autopsi—merelakan kematian Dimas.
Kapolsek Bukit Raya AKP Syafnil menyatakan telah memindahkan 2 anggotanya yang meminta uang autopsi ini.
"Membuat malu institusi," kata Syafnil saat dihubungi, Jumat (8/3).
Syafnil menyebut kedua oknum polisi itu kini sudah dimutasi.
21 November 2023
ADVERTISEMENT
Jenazah Dimas diterbangkan ke Kota Medan. Dimas memang lahir di Medan, keluarganya berada di Medan.
Keluarga, saat memandikan jasad Dimas, melihat kejanggalan di tubuh Dimas ini.
"Sampai-sampai kita bawa ke kuburan, kain kafannya berdarah," kata kakak kandung Dimas, Sidi Syahputra (37).
Pada Desember 2023, Suci kembali ke Pekanbaru (Suci lahir dan tinggal di Pekanbaru). Suci yang memiliki anak balita itu tidak punya uang bahkan pernah sampai harus hidup di musala.
Suci mencari-cari bantuan hingga akhirnya bertemu dengan Abdu, seorang pengacara yang membantu kasus suaminya. Lewat Abdu ini kasus terungkap.
Abdu mulai berupaya membuat laporan ke Polda Riau atas kejanggalan kematian Dimas, namun tidak adanya bukti membuat pelaporan ini menjadi sulil. Abdu dioper-oper.
ADVERTISEMENT
"Singkat cerita, kami diarahkan ke Kabag Wasidig dan menelepon dokter di RS Bhayangkara," kata Abdu.
Abdu menemui dokter pada 18 Desember 2023. Dia diperlihatkan foto visum. "Memang tampak bolong di kepala," katanya. Foto ini yang menjadi pegangan bukti bagi Abdu.
Abdu melapor ke Propam 23 Januari 2024 dan diterima. Suci dan orang tua Dimas juga sudah dipanggil untuk diperiksa.
Kasus itu terus diselidiki, hingga pada 3 Maret 2024 tim dokter Forensik RS Bhayangkara dan Polda Riau membongkar makam almarhum Dimas.
Ekshumasi atau pembongkaran jasad Dimas ini dipimpin Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan. Kasus ini pun masih terus diselidiki.
Kapolsek Bukit Raya AKP Syafnil yang sudah diperiksa Propam Polda Riau terkait kasus tewasnya Firnanda mengatakan dia mendapat laporan dari anggotanya bahwa Dimas tewas karena terjatuh dari kamar mandi
ADVERTISEMENT
"Ada tahanan yang terjatuh di kamar mandi, dan langsung dilarikan ke RS Bhayangkara," katanya.