Oknum Satpam UNM Diduga Intip dan Rekam Mahasiswi Sedang Mandi di Hotel

9 Desember 2021 15:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswi ikut Kampus Merdeka Kemendikbud di Kota Makassar Sulawesi Selatan, mengaku dilecehkan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswi ikut Kampus Merdeka Kemendikbud di Kota Makassar Sulawesi Selatan, mengaku dilecehkan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa mahasiswi yang mengikuti pertukaran pelajar mahasiswa atau PPM dari program Kampus Merdeka Kemendikbud di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengaku dilecehkan. Mereka direkam saat sedang mandi di toilet.
ADVERTISEMENT
Aksi tak senonoh itu dilakukan di tempat mereka menginap. Tepatnya di wisma dan Hotel Lamacca milik kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) di bilangan Jalan Ap Pettarani, Kota Makassar, Sulsel.
Kasus pelecehan ini terbongkar setelah salah satu mahasiswi memergoki adanya seseorang yang merekamnya saat mandi di toilet Hotel Lamacca. Dia kaget hingga teriak minta tolong.
"Saya sedang mandi. Tiba-tiba melihat ada kamera handphone di atas. Sehingga saya kaget dan langsung pakaian," kata salah satu mahasiswi yang menjadi korban saat ditemui di lokasi, Kamis (9/12).
Mahasiswi PMM itu mendapatkan bukti berupa handphone yang berisi video dan foto di kamar mandi. Handphone itu diduga milik Satpam Hotel La Macca milik UNM.
Ketika korban teriak, terduga pelaku yang diduga salah satu Satpam yang ditugaskan pihak kampus UNM berjaga untuk di hotel, langsung kabur. Mahasiswi lain langsung heboh.
ADVERTISEMENT
"Pelaku langsung kabur. Dia sepertinya Satpam," ungkapnya.
Sejumlah mahasiswi yang mengikuti PPMM ini mengaku, korban pelecehan bukan cuma satu orang. Tetapi sudah banyak namun selama ini tidak diketahui.
"Dugaan kami sudah banyak Pak. Bukan cuma satu," beber mahasiswai lainya.
Mahasiswi ikut Kampus Merdeka Kemendikbud di Kota Makassar Sulawesi Selatan, mengaku dilecehkan. Foto: Dok. Istimewa
Mahasiswi Universitas Sriwijaya itu mengatakan, sebanyak 22 mahasiswi telah mandi atau menggunakan toilet tempat pelaku merekam. Dia menduga jika toilet itu diperuntukkan khusus mahasiswi.
"Jadi awalnya toilet ditutup. Katanya toilet darurat. Tapi belakangan, toilet dibuka dan diberikan fasilitas layak dan diperuntukkan hanya mahasiswi," ucap dia.
Setelah kasus terbongkar, mahasiswi langsung mengecek toilet khusus itu. Dan ternyata toilet ini berlubang, tembus ke kamar yang tak terpakai.
"Kamar mandi terhubung ke gudang dan di situ ada kaca yang bisa digunakan untuk merekam," tutup dia.
ADVERTISEMENT