Oknum Timses Bupati Cianjur Diduga Aniaya Mahasiswa, Polisi Selidiki

27 September 2023 10:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasat Reskrim Polres Cianjur, Iptu Tono Listianto. Dok: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kasat Reskrim Polres Cianjur, Iptu Tono Listianto. Dok: kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi menyelidiki dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota tim sukses (timses) Bupati Cianjur Herman Suherman.
ADVERTISEMENT
Oknum itu bernama Jamaluddin Junaidi Ghani yang menganiaya Alief Irfan, mahasiswa Ketua Jaringan Intelektual Muda Cianjur.
"Kami menerima laporan adanya dugaan tindak penganiayaan ringan terhadap Alief Irfan. Kami akan menindaklanjuti laporan tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Cianjur, Iptu Tono Listianto, Rabu (27/9).

Mahasiswa Pertanyakan Dana Umrah

Kepada wartawan, Alief mengatakan insiden ini dialaminya saat diskusi terkait rencana unjuk rasa mempertanyakan sumber dana umrah Anggota MUI Cianjur dan timses Bupati Cianjur di salah satu warung di Jalan Abdullah bin Nur.
Di tengah diskusi tersebut, Jamaluddin bersama rombongannya datang ke lokasi.
"Setelah mereka mengetahui kalau saya yang mempertanyakan sumber dana umrah bareng ini, salah satunya langsung melempar sesuatu ke muka saya," ujar Alief.
ADVERTISEMENT
Tidak berhenti di situ, lanjut Alief, saat dirinya masih berupaya untuk beradu argumen, Jamaluddin langsung menghampirinya dan memukul di bagian pelipis mata kirinya.
Selain melakukan pemukulan, Jamaluddin juga mengancam akan mengerahkan kelompok ormas jika Alief tetap melanjutkan aksi unjuk rasa.

Klarifikasi Jamaluddin

Jamaluddin membantah adanya aksi pemukulan terhadap korban. Dia mengklaim hanya menampar korban.
"Tidak ada pemukulan, tapi hanya menampar korban. Itu pun sebagai bentuk peringatan agar korban dapat bersikap lebih sopan terhadap orang yang lebih tua. Karena, saat itu, korban ini sempat menggebrak meja," ujar Jamaluddin.
Jamaluddin juga memastikan sumber dana untuk pemberangkatan umrah Anggota MUI dan tim sukses bukan dari APBD Kabupaten Cianjur.
"Seharusnya mereka melakukan kajian mendalam jika memang akan menyikapi suatu masalah atau persoalan. Jangan karena bersumber dari media sosial mereka langsung menuduh atau menduga adanya tindak korupsi," katanya.
ADVERTISEMENT
Jamaluddin menambahkan, pihaknya akan melaporkan balik korban terkait dengan adanya informasi bohong atau hoaks.
"Kita ini juga aktivis, mana mau jika harus berangkat ibadah (umrah) dari sumber dana yang tidak jelas. Kita akan laporkan balik dugaan hoaks," ujarnya.