Oknum TNI di Medan yang Diduga Culik-Aniaya Warga Ditahan, Statusnya Terperiksa

20 Desember 2024 22:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasdam I Bukit Barisan Brigjen TNI Refrizal di Kodam I Bukit Barisan pada Jumat (20/12). Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kasdam I Bukit Barisan Brigjen TNI Refrizal di Kodam I Bukit Barisan pada Jumat (20/12). Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
Kodam I Bukit Barisan buka suara terkait personelnya yakni Serka H yang diduga menganiaya hingga menculik seorang warga yang bernama Andreas Sianipar (44 tahun).
ADVERTISEMENT
Kasdam I Bukit Barisan Brigjen TNI Refrizal menyebut saat ini Serka H ditahan di Pomdam I Bukit Barisan. Tapi, statusnya masih terperiksa, belum tersangka.
“Masih dalam pendalaman, sudah ditahan, tapi masih didalami, sudah di Pom (Pomdam I Bukit Barisan),” kata Refrizal saat ditemui di Kodam I Bukit Barisan pada Jumat (20/12).
“(Statusnya) Terperiksa. Ditahan sejak Sabtu (14/12),” sambungnya.
Refrizal bilang, dari hasil pemeriksaan sementara, Serka H tidak mengakui adanya insiden penculikan dan penganiayaan itu.
“Yang bersangkutan belum mengakui kalau dia yang menyekap, masih didalami, akan ada pendalaman, yang penting validitas yang kita buktikan,” sambungnya.
Sekilas Kasus
Andreas sebelumnya hilang sejak Minggu (8/12) lalu. Ia disebut-sebut hilang usai dibawa paksa di sekitar Jalan Medan-Binjai KM 10.
ADVERTISEMENT
Adik korban, A Sianipar, menyebut ia sudah bertemu dengan Serka H yang diamankan oleh Pomdam I BB. Kata A Sianipar, pengakuan Serka H, korban bukan hilang diculik. Melainkan, korban pergi dengan membawa kabur mobil yang ia pinjam dari Serka H.
Sementara, A Sianipar bilang, dari sejumlah saksi yang ia temui termasuk 4 orang yang sudah ditangkap Polrestabes Medan, korban hilang usai dianiaya dengan cara dipukul hingga ditebas Serka H.
Serka H disebut menyiksa korban pada Minggu (8/12) dini hari setelah diculik. Penganiayaan dilakukan di depan rumah dinas Serka H.
Lalu, karena memancing keributan, aksi penganiayaan dihentikan dan dilanjutkan sekitar pukul 10.00 WIB di kandang lembu di sekitar asrama tempat tinggal pelaku.
ADVERTISEMENT
Aksi penganiayaan dilakukan dengan cara memukul korban dengan selang hingga ditebas.
Korban dianiaya hingga sekitar pukul 15.30 WIB hingga akhirnya diikat. Seusai itu, korban dibawa oleh Serka H dan hingga kini tidak ditemukan.
“Kan kita butuh di mana keberadaan korban, kondisi seperti apapun keluarga sudah ikhlas kondisi apapun dibuang di mana pun,” kata A Sianipar.