Oknum TNI Penyerang Polsek Pahae, Tapanuli Utara Dicopot dari Jabatannya

1 Maret 2020 21:08 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kaca di Polsek Pahae pecah akibat diserang oknum TNI. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kaca di Polsek Pahae pecah akibat diserang oknum TNI. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pangdam Bukit Barisan Mayjen MS Fadhilah memastikan oknum anggota TNI yang mengeroyok polisi di Polsek Pahae Julu, Tapanuli Utara, dicopot dari jabatannya. Hal itu diungkapkan Fadhilah saat mengunjungi korban pengeroyokan, Minggu (1/3).
ADVERTISEMENT
"Untuk itu selaku Pangdam, selaku pribadi saya, meminta maaf atas kejadian ini. Dan tentu Danyon yang kemarin sudah dimediasi Danrem beserta semua ada kapolres juga hadir," kata Fadhilah di lokasi.
"Selain mediasi dan lain lain tentu ada akibat hukum dari pelaku-pelakunya. Tentu harus kita lakukan tindakan hukum kita proses Danki Kompi A 123/RW, sudah kita copot jabatannya. Tapi tidak menghilangkan proses hukum itu," lanjutnya.
Fadhilah mengatakan, saat ini oknum TNI yang terlibat langsung dalam insiden tersebut masih dalam pemeriksaan dan penyelidikan Pomdam.
Polisi yang menjadi kobran perusakan Polsek Pahae akibat diserang oknum TNI. Foto: Dok. Istimewa
"(Sementara) termasuk anggota yang terlibat langsung sekarang masih dalam proses penyelidikan oleh pengusutan oleh Pomdam masih berproses jadi enggak usah khawatir ini jadi perhatian kita semua," kata Fadhilah.
ADVERTISEMENT
Fadhilah berharap, kedua belah pihak bisa saling memaafkan dan berdamai. Meskipun, kata dia di antara kedua belah pihak masih ada rasa sakit hati.
"Walaupun (korban) dan lain-lain belum bisa memaafkan sepenuhnya saya secara sadar mungkin sakit hati masih ada, tapi harapan saya pelan pelan mulai dihilangkan karena sakit hati dan emosi ini menjadi lebih baik," kata Fadhil.
"Harapanya Bapak Ibu sekalian, bersedia menahan diri bersedia membuka hati, ke depan kita jalin lagi yang lebih baik," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama hadir juga Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin. Dalam sambutannya, Martuani juga meminta maaf kepada korban dan masyarakat. Ia berharap peristiwa ini tidak akan terulang lagi di kemudian hari.
Kerusakan di bagian dalam Polsek Pahae akibat diserang oknum TNI. Foto: Dok. Istimewa
"Ini tragedi buat kita. Saya minta maaf kepada korban dan masyarakat. Harapanya saya, semoga peristiwa ini menjadi yang terakhir. Mari kita akhiri perselisihan ini. Mari kita jaga soliditas bersama TNI dan masyarakat," ungkap Martuani.
ADVERTISEMENT
Pangdam Bukit Barisan Mayjen MS Fadhilah dan Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin mengunjungi korban pengeroyokan oknum anggota TNI.
Pada kegiatan itu juga diberi tali asih kepada korban pemukulan yakni AKP Ramot S Nababan, Aipda David Marganti Simatupang, Brigadir Dodi Sianturi , Brigadir Ricardo Sitompul, Ipda Bangun Siregar, Aiptu Velbrik Sitompul dan Edi Susanto korban dari warga.
Sebelumnya diberitakan sebanyak 30 oknum anggota TNI menyerang Polsek Pahe Julu, Tapanuli Utara. Kejadian ini bermula terjadi kecelakaan di jalan lintas Tarutung-Sipirok. Saat itu ada truk terbalik sehingga mengakibatkan kemacetan panjang.
Namun dari arah belakang tiba-tiba muncul mobil melaju menerobos kemacetan dengan memakai jalur berlawanan. Pengemudi mobil itu ditegur polisi. Ternyata sopir mobil merupakan oknum anggota TNI berinisial R.
ADVERTISEMENT
Tidak cukup sampai di situ, oknum TNI tersebut bersama temannya diduga menyerang Mapolsek Pahae. Bentrok tak terhindarkan. Akibatnya, Kapolsek Pahae Jae AKP Ramot Nababan terluka.