Okupansi RS COVID-19 Jakarta Tunjukkan Tren Positif: Bed Isolasi 35%, ICU 41%

3 Mei 2021 20:45 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau RSUD Cengkareng, Jakarta.  Foto: Facebook/@aniesbaswedan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau RSUD Cengkareng, Jakarta. Foto: Facebook/@aniesbaswedan
ADVERTISEMENT
Angka keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta terus menunjukkan tren positif. Bagaimana tidak, kini okupansi bed isolasi dan bed ICU sudah di bawah 50%.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti merinci, saat ini persentase keterisian bed isolasi di Jakarta ada di posisi 35%. Angka ini turun 3% jika dibanding dua pekan sebelumnya.
"Per tanggal 18 April jumlah kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.087 unit dan terisi 2.691 atau 38%, sedangkan pada 3 Mei jumlah tempat tidur 6.735 dan terisi 2.385 atau terisi 35%," ujar Widyastuti dalam keterangannya, Senin (3/5).
Foto aerial suasana Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Sedangkan untuk okupansi bed ICU rumah sakit juga turun ke angka 47%. Angka ini turun 6% jika dibanding data keterisian dua pekan sebelumnya.
"Jumlah kapasitas ketersediaan ICU pada 18 April yakni 1.056 dan terisi 500 pasien atau 47%, sedangkan pada 3 Mei jumlah kapasitas ICU ada 1.027 dan terisi 425 atau terisi 41%," rincinya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau RSUD Cengkareng, Jakarta. Foto: Facebook/@aniesbaswedan
Dengan begitu saat ini rumah sakit rujukan corona di Jakarta mulai bisa difungsikan untuk menampung pasien selain pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Masing masing ada penurunan 3% di tempat tidur Isolasi dan 6% untuk ICU, sehingga bisa dialihkan untuk pasien non COVID-19," kata dia.