Ombak di Pantai Cianjur Tinggi, Perahu Terpental hingga Terbalik

2 Maret 2023 13:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar sebelum perahu kena ombak dan terpental. Dok: Ist
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar sebelum perahu kena ombak dan terpental. Dok: Ist
ADVERTISEMENT
Dua perahu nelayan terbalik dihempas gelombang tinggi di perairan Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (2/3).
ADVERTISEMENT
Kejadian itu berawal saat sejumlah nelayan yang hendak melaut tiba-tiba gelombang menjadi tinggi sekitar empat meter menghantam dan menghempaskan dua perahu yang mereka tumpangi.
Seorang nelayan setempat, Rusmana (34), mengatakan gelombang tinggi yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini menyebabkan dua perahu nelayan terbalik.
Rusmana menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Sejumlah nelayan berhasil menyelamatkan diri ke daratan.
"Cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini menyebabkan terjadinya gelombang tinggi hingga mencapai empat meter. Kejadiannya tadi pagi, dua perahu nelayan terbalik dihempas ombak. Tidak ada korban jiwa, awak perahu berhasil menyelamatkan diri ke daratan," kata Rusmana, kepada wartawan, Kamis.
Selain menyebabkan dua perahu nelayan terbalik, kata Rusmana, gelombang tinggi juga merusak sejumlah perahu milik nelayan yang tengah bersandar di dermaga.
ADVERTISEMENT
"Ada enam perahu nelayan yang tengah bersandar di dermaga juga rusak dihempas gelombang tinggi. Sebagian lambung perahu jebol," jelasnya.
Tangkapan layar saat perahu terpental. Dok: Ist.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo, menginstruksikan relawan tanggap bencana (Retana) meningkatkan patroli di sepanjang pesisir pantai selatan.
Hal ini, lanjut Rudi untuk menindaklanjuti peringatan dini gelombang tinggi yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Tinggi gelombang laut berpeluang 4 meter hingga 6 meter. Seluruh yang beraktivitas di sepanjang pesisir pantai agar waspada dan berhati-hati," kata Rudi.
Rudi mengimbau nelayan tidak melaut untuk sementara waktu, dan masyarakat pesisir diminta membatasi aktivitas di bibir pantai.
"Termasuk untuk wisatawan atau pengunjung, dilarang terlalu ke tengah apalagi berenang di pantai,” ujarnya.
SEBAGAI ILUSTRASI: Sekelompok nelayan lokal melaut dengan perahu mereka di lepas pantai Mannar, Sri Lanka. Foto: Joseph Campbell/REUTERS
Rudi menuturkan, peringatan dini gelombang tinggi ini berlaku di sepanjang garis pantai sejauh 75 kilometer yang melingkupi tiga wilayah kecamatan, yakni Agrabinta, Sindangbarang, dan Cidaun.
ADVERTISEMENT
BPBD Cianjur telah memasang rambu-rambu peringatan dan sudah jauh-jauh hari menyiapkan jalur-jalur evakuasi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung merilis peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Barat. Gelombang setinggi 4 meter hingga 6 meter berpotensi terjadi di perairan selatan Pangandaran, Garut, Tasik, Sukabumi, dan Cianjur.
BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar waspada.
Peringatan dini gelombang tinggi ini juga ditujukan bagi nelayan dan nakhoda kapal berukuran besar, seperti kapal kargo, tongkang, dan feri.