Ombudsman Bali soal MC Perempuan Dilarang Tampil di Depan Koster: Diskriminasi

13 September 2021 14:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Ombudsman Bali Umar Al-Khatab. Foto: Denita br Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Ombudsman Bali Umar Al-Khatab. Foto: Denita br Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Ombudsman Bali ikut menanggapi polemik master of ceremony perempuan tidak boleh tampil di setiap acara yang dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster.
ADVERTISEMENT
Kepala Ombudsman Bali, Umar Ibnu Alkhatab, mengatakan curhatan MC tersebut mewakili suara perempuan yang masih dipandang sebelah mata. Ia menilai, pemimpin daerah wajib memfasilitasi pemenuhan hak warga di dalam kehidupan bermasyarakat.
"Pertama Ombudsman RI perwakilan Bali menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut terjadi justru pada acara resmi pemerintah. Kedua peristiwa tersebut menggambarkan betapa diskriminasi terhadap perempuan masih terjadi dan mencolok," kata Umar, Senin (13/9).
Umar menilai, perbuatan Koster tersebut tergolong malaadministrasi. Koster sebagai pemimpin daerah negara telah mendiskriminasi warganya.
"Secara khusus perlakuan ini masuk dalam kategori malaadministrasi yakni tindakan diskriminatif yang dilakukan oleh pemerintah terhadap seorang warga negara," kata dia.
Oleh sebab itu, Koster harus memberi penjelasan atas isu bias terhadap perempuan ini. Ia mendorong seluruh pihak yang merasa menjadi korban atas kebijakan tersebut melapor ke Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali.
ADVERTISEMENT
"Kami mendorong agar pihak yang dirugikan tersebut melapor kepada KPPAD. Jika melapor ke KPPAD, tentu akan dilakukan penelusuran oleh mereka. Ombudsman berharap KPPAD aktif mengambil peran," kata Umar.
Sebelumnya, seorang MC di Bali bernama Putu Dessy Fridayanthi curhat di media sosial tentang larangan tampil di setiap acara yang dihadiri Koster dan menjadi viral.
Perempuan yang akrab disapa Ecy ini memutuskan mencurahkan isi hatinya di media sosial karena bukan pertama kali ia dilarang tampil dalam acara yang dihadiri Koster.
Beberapa kali acara baik diselenggarakan pihak negeri dan swasta selalu sama. Hanya suara MC saja yang tampil dalam acara.
Sejak curhatannya tersebut viral di media sosial, Ecy mengaku menerima ratusan pesan ke akun instagramnya. Penyanyi, MC, penyambut tamu, penari, pemimpin doa dan semua pekerja perempuan di bidang even diperlakukan sama.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sikap Koster merupakan bentuk diskriminasi terhadap perempuan. Ia juga tidak bisa bekerja secara profesional sebab bingung memandu tanpa melihat acara.