Omicron BA.4 dan BA.5 Miliki Mutasi yang Sama dengan Varian Delta

12 Juni 2022 12:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona Omicron.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah mengabarkan bahwa sub varian baru omicron BA.4 BA.5 muncul di Indonesia. Hingga rekap terakhir pemerintah ada 4 orang yang memiliki varian baru ini, masing-masing 1 orang BA.4 dan 3 orang BA.5.
ADVERTISEMENT
Menghadapi kondisi ini, epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan bahwa turunan omicron ini harus diwaspadai sebab memiliki mutasi yang dimiliki oleh varian delta.
“Kalau BA4 BA5 adalah sub varian omicron yang memiliki mutasi yang dimiliki oleh varian of concern delta seperti L452. Nah L452 ini sebagaimana delta itu membuat mutasi BA4 BA5 ini terutama BA5 mudah sekali menginfeksi orang bukan hanya yang belum divaksinasi tapi juga yang sudah divaksinasi. Bahkan yang sudah dua kali divaksinasi,” terang Dicky kepada kumparan Minggu (12/6).
Dicky menjelaskan dengan L452 mutasi yang sama dengan delta, varian BA.4 BA.5 mudah terikat reseptor AC 2 yang banyak di sel tubuh dan organ-organ manusia. Hal inilah yang menyebabkan varian BA.4 BA.5 mudah menginfeksi dan membuat timbulnya gejala.
ADVERTISEMENT
Menurutnya kemampuan lain dari varian baru ini dapat dengan mudah menginfeksi manusia. Sub varian BA.4 dan BA.5 menurut ahli dapat melakukan reinfeksi yang artinya dapat terkena bukan hanya pada orang yang belum divaksin, tetap juga yang sudah divaksin bahkan yang sudah terkena COVID sebelumnya.
“Nah bahkan yang sudah terinfeksi oleh BA1 BA2 atau BA3 itu bisa terinfeksi lagi oleh BA4 BA5. Itu kemampuan dari BA4 BA5. Reinfeksi dia bisa,” jelas Dicky.
Mengenai pertumbuhannya kasus dengan adanya kemampuan dari BA.4 BA.5 ini, Dicky menyebut pertumbuhan perkembangan kasus berkisar 12-13% dan bisa meningkat bila tidak ada upaya yang memadai.
“Misalnya PPKM-nya dicabut, vaksinasinya turun, perilaku masyarakat memakai masker juga buruk. Itu dalam 2 minggu bisa dominan dan bisa menyebabkan peningkatan jumlah kasus terinfeksi khususnya,” terang Dicky.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan potensi kasus varian BA.4 BA.5 meningkat bahkan dapat menciptakan gelombang baru bila mitigasi yang dilakukan tidak maksimal.
“Ketika kita tidak menerapkan mitigasi yang memadai dia berpotensi jadi gelombang, ada dalam beberapa minggu atau bulan ke depan,” pungkas Dicky.
Sementara itu hingga 11 Juni 2022 konfirmasi kasus harian di Indonesia masih meningkat 574 kasus dengan 374 orang sembuh, 197 kasus aktif, dan 3 orang meninggal.
Reporter: Ainun Nabilla