Omicron Bukan Varian Terakhir, COVID-19 Akan Jadi Epidemic Seperti Cacar Air

19 Januari 2022 12:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus COVID-19 di dunia bahkan di Indonesia sampai saat masih berstatus sebagai pandemi. Apalagi, saat ini varian Omicron tengah menyebar sangat cepat di berbagai negara.
ADVERTISEMENT
Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, menjelaskan varian Omicron diprediksi bukan menjadi varian terakhir.
“Omicron bukanlah varian terakhir, karena ada potensi varian lainnya. Itu tidak masalah, karena virus ini tidak semakin melemah, yang terjadi adalah manusia yang banyak memiliki imunitas,” ujar Dicky saat dihubungi kumparan, Rabu (19/1).
“Hal ini terbukti dari virus yang menyebabkan epidemic. Hal ini tidak masalah karena kita mengupayakan mengendalikan 3M, vaksinasi, dan lain-lain,” tambahnya.
Berdasarkan prediksi dari para epidemiolog dan pusat riset di dunia, Dicky mengatakan, COVID-19 bukan penyakit pandemi.
Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan ke depannya juga COVID-19 akan menjadi epidemic, sama seperti halnya pada penyakit cacar air.
“Penyakit COVID-19 akan menjadi penyakit epidemic bukan endemic. Epidemic artinya akan naik turun dan dipengaruhi dengan intervensi dari pemerintah itu sendiri. Akan seperti penyakit cacar air, dan lain-lain,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dicky berharap dengan tercapainya kekebalan imunitas pada setiap masyarakat membuat Indonesia bisa segera melepas status pandemi COVID-19 menjadi epidemi.
“Tapi kalau bicara epidemic tidak selalu ada di pandemi. Pandemi bisa berakhir ketika sebagian mayoritas yang di mana memasuki fase terkendali dan itu sudah menjadi alasan untuk mencabut status pandemi,” pungkasnya.