Omicron Mengancam, Pemerintah Waspada Tingkat Tinggi Kalau BOR RS 20-30%

12 Januari 2022 8:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan pemerintah akan terus memantau ketersediaan tempat tidur rumah sakit di tengah lonjakan corona Omicron. Ia menduga masih akan terus meningkat sampai Februari.
ADVERTISEMENT
"Kami akan terus memonitor secara ketat perkembangan kasus dan akan mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan. Perawatan di RS akan menjadi salah satu indikator utama. Kami akan high alert ketika BOR mendekati 20-30%," ujar Luhut dalam pernyataannya kepada awak media, Rabu (12/1).
Saat ini kondisi BOR RS di Indonesia di angka 3 persen. Namun di sejumlah provinsi seperti Jakarta sudah ada kenaikan, teraktual posisinya di angka 9 persen.
"Hari ini jumlah kasus mencapai 802 kasus, tetapi sebagian masih disumbangkan oleh PPLN. Dari 537 kasus di Jakarta, 435 kasus berasal dari PPLN," ucap Luhut.
Merujuk hasil pengamatan terhadap pengalaman negara lain, Luhut menyebut penularan varian Omicron mencapai puncaknya pada 40 hari, lebih cepat dari varian Delta.
ADVERTISEMENT
"Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari. Sebagian besar kasus yang terjadi diperkirakan akan bergejala ringan, sehingga nanti strateginya juga akan berbeda dengan varian Delta," ungkap Luhut.
Karenanya, Luhut meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia menahan diri terlebih dulu untuk tidak bepergian keluar negeri.
"Oleh karenanya, kami sekali mengimbau masyarakat untuk tidak berpergian dulu keluar negeri dalam 2-3 minggu depan," kata Luhut.