Ongen Sangaji: Wiranto Bikin Skenario Jatuhkan OSO Lewat Kubu Sudding

18 Desember 2019 15:24 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wiranto memberikan pidato di acara Hanura. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wiranto memberikan pidato di acara Hanura. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pendiri partai Hanura, Wiranto, meminta Ketum Oesman Sapta Odang (OSO) untuk mundur karena dianggap gagal membawa partai lolos ke Senayan dalam Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
Menanggapi itu, Ketua DPD DKI Hanura Muhammad Ongen Sangaji justru menganggap gagalnya partai dalam Pemilu 2019 karena skenario yang dibuat Wiranto untuk menjatuhkan OSO.
"Pak Wiranto sangat keliru karena ya kenapa partai ini tidak lolos PT, ada dua versi yang dibangun untuk menggantikan Pak OSO secara tidak legitimate sehingga partai ini jadi kacau. Ternyata di balik itu Pak Wiranto bagian dari skenario itu untuk menjatuhkan Pak OSO," kata Ongen di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (18/12).
"Jadi menurut saya bukan Pak OSO tidak sanggup membawa partai ini lolos PT. Tapi ada upaya-upaya yang kemudian dilakukan secara langsung maupun tak langsung menjatuhkan Pak OSO waktu itu. Sehingga terproses sampai dengan pemilu terpecah Hanura pada saat itu," sambungnya.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang memberikan pidato saat pembukaan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) di Jakarta, Rabu (20/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ongen juga menyebut salah satu skenario mantan Menkopolhukam itu untuk menjatuhkan OSO dengan membentuk kelompok Ambhara yang dipimpin Daryatmo dan Sudding. Sehingga, kata dia, OSO tak dapat menjalankan tugas dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Kan ada kelompok Ambhara dengan kegiatan yang menurut saya ilegal, yang orang-orangnya sekarang pindah ke partai lain. Nah itulah partai ini menjadi pincang. Ada (peran Wiranto), saya boleh jadi saksi. Saya saksinya. Ada karena sebagian ketua DPD dibawa ke sana," ucapnya.
Karena itu, Ongen mengatakan seharusnya Ketua Wantimpres itu bertanggung jawab terhadap nasib partai saat ini. Terlebih, menurut dia, awalnya OSO tak mengetahui adanya upaya menjatuhkan kepemimpinanya.
"Enggak ada alasan bahwa apa yang Pak Wiranto dan Pak OSO sudah disepakati itu jadi dasar hukum. Justru Pak Wiranto lah yang harus bertanggung jawab kenapa partai ini hancur. Pak Wiranto lah orang yang bertanggung jawab," sebutnya.
"Jadi tidak ada salah dari Pak OSO. Salahnya di mana? Yang membuat kerusuhan partai ini kemudian melakukan upaya menjatuhkan Pak OSO itu kan kelompok Ambhara. Saya orang pertama yang memberi tahu Pak OSO ada orang yang mau menjatuhkan beliau. Beliau tidak tahu ada upaya itu," tutup Ongen.
ADVERTISEMENT