Ono: Anies Dijegal di DKI dan di Jabar

30 Agustus 2024 10:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono usai sambangi DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis (29/8/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono usai sambangi DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis (29/8/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
Anies Baswedan tidak maju Pilgub Jabar, padahal sebelumnya PDIP Jabar melalui Bendahara Folmer Siswanto telah menyatakan persentase Anies maju lewat partai banteng tersebut mencapai 95 persen.
ADVERTISEMENT
"Tiga hari-dua hari yang lalu, terakhir kami mendapatkan kabar Pak Anies bersedia diusung oleh PDI Perjuangan Jawa Barat," kata Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono, Jumat dini hari (30/8).
"Jadi pada saat tim Pak Anies membuat konferensi pers, ini jadi bagian dari proses Pak Anies itu hambat untuk bisa dicalonkan PDI Perjuangan," ujar Ono.
Konferensi pers tim Anies yang dimaksud Ono berlangsung sekitar pukul 21.45 WIB, dua jam sebelum masa penutupan pendaftaran Pilgub Jabar. Di sini, tim Anies menyatakan Anies tidak maju Pilgub Jabar.
Anies Baswedan di Kantor DPD PDIP DKI Jakarta, Sabtu (24/8/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ono pun ditanya wartawan: Apakah keputusan Anies itu hasil dari penjegalan?
"Tidak bisa secara spesifik saya sampaikan, tapi bisa kita lihat Pak Anies dijegal di DKI (Jakarta), dan ini terjadi di Jawa Barat. Wartawan bisa menafsirkan sendiri bentuknya seperti apa tapi itu fakta yang kita alami bersama," ujar Ono.
ADVERTISEMENT

Mulyono dan Geng

"Ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies diusung di Jawa Barat," kata Ono.
"Siapa?" tanya wartawan.
"Mulyono dan geng," jawab Ono.
Mulyono diketahui merupakan nama masa kecil Jokowi. Karena Mulyono sakit-sakitan, orang tuanya mengganti nama itu menjadi Joko Widodo.