Yang Tersisa dari Operasi Sindoor India: 26 Orang Tewas, Pakistan Membalas

8 Mei 2025 6:46 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan tentara memeriksa bangunan yang rusak akibat dugaan serangan rudal India di dekat Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikuasai Pakistan, Rabu (7/5/2025). Foto: M.D. Mughal/AP
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan tentara memeriksa bangunan yang rusak akibat dugaan serangan rudal India di dekat Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikuasai Pakistan, Rabu (7/5/2025). Foto: M.D. Mughal/AP
ADVERTISEMENT
Ketegangan antara India-Pakistan memuncak pada Rabu (7/5). India menyerang kawasan Kashmir Pakistan.
ADVERTISEMENT
India mengumumkan nama yang dipakai dalam serangannya ke Pakistan adalah: Operasi Sindoor.
Operasi Sindoor diluncurkan terkait pembantaian turis India di Kashmir pada April lalu. India menuduh Pakistan mendukung kelompok radikal yang melakukan pembantaian tersebut. Pakistan membantah tudingan India.
Adapun lewat keterangan resminya, India menyebut Operasi Sindor menghantam sembilan target.

25 Menit Operasi Sindoor

Puing-puing logam berserakan di tanah di Wuyan, distrik Pulwama, Kashmir selatan, Rabu (7/5/2025). Foto: Sharafat Ali/REUTERS
Pejabat Militer India Kolonel Sofiya Qureshi menegaskan, serangan lewat Operasi Sindoor wajib mereka lakukan, lantaran Pakistan gagal membasmi apa yang mereka sebut sebagai kelompok radikal.
“Serangan militer terhadap Pakistan menargetkan lokasi ‘infrastruktur’ Lashkar-e-Tayyiba setelah Pakistan gagal mengambil tindakan terhadap kelompok yang bermarkas di wilayahnya yang menjadi dalang pembantaian wisatawan di Kashmir,” kata Qureshi seperti dikutip dari CNN.
ADVERTISEMENT
“Operasi itu berlangsung selama 25 menit dari pukul 01.05 sampai 1.30 pagi waktu lokal,” sambung dia.
Ada sembilan target yang dihantam India di kawasan Kashmir Pakistan selama Operasi Sindoor berlangsung.
Qureshi menyampaikan hal tersebut bersama sejumlah pejabat tinggi India lewat sebuah konferensi pers khusus. Meski demikian, tidak ada keterangan perihal klaim Pakistan yang menembak jatuh tiga pesawat tempur India.

Serang Markas Kelompok Bersenjata Pakistan

Personel keamanan India berjaga saat seorang wanita berjalan di sepanjang jalan di Wuyan dekat kota utama Srinagar di Kashmir yang dikelola India, Rabu (7/5/2025). Foto: TAUSEEF MUSTAFA/AFP
Sumber pertahanan India mengungkap mereka menyerang markas kelompok bersenjata di Pakistan.
Informasi itu disampaikan sumber itu kepada kantor berita Reuters. Markas yang diserang milik kelompok Jasih-e-Mohammed dan Lashkar-e-Taiba.
Terkait serangan tersebut Kemhan India belum memberikan keterangan resmi. Mereka menyebut serangan ke India diluncurkan ke target teroris yang terkait serangan di Kashmir beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
“India telah menunjukkan pengendalian diri yang cukup besar dalam pemilihan target dan metode pelaksanaan,” kata Kemhan India seperti dikutip Reuters.
Ilustrasi Peta India dan Pakistan. Foto: Shutterstock

Pakistan Membalas

Ilustrasi tentara Pakistan berjaga. Foto: Banaras Khan/AFP
Pakistan menegaskan akan membalas serangan India. Bahkan mereka mengumumkan telah menembak jatuh tiga pesawat tempur India.
"Semua keterlibatan ini dilakukan sebagai langkah defensif," kata juru bicara militer Pakistan Ahmed Sharif Chaudhry.
"Pakistan tetap menjadi negara yang sangat bertanggung jawab. Namun, kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kehormatan, integritas, dan kedaulatan Pakistan, dengan segala cara,” tegas dia.
Pakistan juga menyangkal bahwa korban yang jatuh adalah kelompok teroris. Mereka menegaskan bahwa korban adalah masyarakat sipil.

Korban Tewas Meroket

Petugas polisi berjaga saat penduduk setempat mengungsi dari daerah yang dekat dengan lokasi dugaan serangan rudal India di dekat Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikuasai Pakistan, pada hari Rabu (7/5/2025). Foto: M.D. Mughal/AP
Jumlah korban jiwa serangan India ke Pakistan meroket. Serangan ini menjadi menandai eskalasi ketegangan dua negara bertetangga ini imbas pembantaian wisatawan lokal di Kashmir.
ADVERTISEMENT
“Sampai sekarang ini 26 warga sipil tak berdosa menjadi martir akibat serangan ini,” kata jubir militer Pakistan seperti dikutip dari AFP.
Jumlah tersebut melonjak jauh dari laporan awal yang disampaikan Pakistan, yaitu delapan korban tewas.

Apa Makna Operasi Sindoor?

Ilustrasi Sindoor. Foto: Shashank Agarwal/Shutterstock
Dikutip dari CNN, Rabu (7/5), kata 'Sindoor' merujuk pada warna merah terang atau bubuk yang banyak dikenakan perempuan Hindia di dahi mereka setelah menikah.
Pembantaian wisatawan di Kashmir wilayah India pada April lalu menyebabkan banyak perempuan jadi janda.
Beberapa hari setelah serangan tersebut, gambar seorang perempuan berbaring di sebelah tubuh suaminya yang tak bernyawa menjadi viral, dan menjadi simbol rasa sakit dan patah hati yang dialami para korban.
Menteri pertahanan dan menteri luar negeri India sama-sama mengunggah gambar bubuk merah di X yang menunjukkan nama operasi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Dunia harus menunjukkan nol toleransi terhadap terorisme," kata Menlu India S. Jaishankar di X.
"Kemenangan untuk India," kata Menteri Pertahanan India Rajnath Singh dalam bahasa Hindi.

KBRI New Delhi Minta WNI Lapor Diri

Tim penyelamat mencari korban di reruntuhan bangunan yang rusak di kompleks Kesehatan dan Pendidikan Pemerintah setelah serangan India di Muridke, sekitar 30 kilometer dari Lahore, Rabu (7/5/2025). Foto: MURTAZ ALI/AFP
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi mencermati perkembangan situasi usai India melancarkan Operasi Sindoor.
Maka, KBRI pun mengeluarkan imbauan bagi WNI yang berada, bertempat tinggal, atau berkunjung ke India.
KBRI meminta warga terus memonitor perkembangan situasi melalui grup WhatsApp WNI atau grup Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI).
ADVERTISEMENT
"Mengikuti perkembangan situasi keamanan dari media, menjaga komunikasi antar WNI melalui grup WhatsApp WNI dan PPI, serta memonitor media sosial KBRI New Delhi dan KJRI Mumbai," kata KBRI New Delhi, lewat akun instagram resmi mereka, @indonesiainnewdelhi, Rabu (7/5).
ADVERTISEMENT
Lalu mereka juga minta WNI yang tinggal di India melaporkan diri mereka melalui situs Peduli WNI di https://peduliwni.kemlu.go.id/beranda.html .
Selain itu, KBRI juga minta agar WNI yang ada di sana menghindari kerumunan dan terus mematuhi prosedur keamanan yang ditetapkan oleh pemerintah India.

Kemlu Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Kashmir

Diptalk bersama Judha Nugraha. Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparan
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengungkapkan KBRI New Delhi dan KBRI Islamabad telah berkomunikasi dengan komunitas Indonesia di wilayah terdampak. Ia mengatakan, hingga saat ini tidak ada laporan WNI yang jadi korban.
"KBRI Islamabad mencatat terdapat 74 WNI di wilayah yang diserang (Kashmir). Sedangkan KBRI New Delhi mencatat sebanyak 11 WNI tinggal di Kashmir, 2 di antaranya merupakan anak-anak. Mayoritas WNI di kedua wilayah tersebut adalah WNI yang menikah dengan warga setempat. Sejauh ini, seluruh WNI masih merasa aman tinggal bersama keluarga masing-masing," kata Judha dalam keterangannya, Rabu (7/5).
ADVERTISEMENT
Judha mengimbau agar WNI yang tinggal di daerah perbatasan untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu mengikuti perkembangan informasi.
"Menjauhi tempat-tempat yang menjadi sasaran konflik dan menghindari berpergian ke luar rumah apabila tidak mendesak," ungkapnya.
Ia juga meminta WNI yang berencana pergi ke Kashmir perbatasan India dan Pakistan untuk menunda perjalanannya.