Operator Fukushima Sebut Level Radioaktif Air Laut yang Kena Limbah Masih Aman

25 Agustus 2023 16:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangki penyimpanan air olahan yang terkontaminasi nuklir terlihat di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang lumpuh akibat tsunami. Foto: Kyodo via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Tangki penyimpanan air olahan yang terkontaminasi nuklir terlihat di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang lumpuh akibat tsunami. Foto: Kyodo via Reuters
ADVERTISEMENT
Operator Tokyo Electric Power Company (TEPCO) memastikan sampel air laut yang diambil setelah keluarnya air limbah dari reaktor nuklir Fukushima menunjukkan tingkat radioaktif dalam batas aman.
ADVERTISEMENT
Air limbah sebanyak 1,34 juta ton dibuang pada Kamis (24/8) setelah 12 tahun terkumpul sejak PLTN Fukushima dibanjiri tsunami. Hal ini mendorong China melarang semua impor makanan laut Jepang.
TEPCO melakukan tes cepat pada Kamis sore setelah pelepasan air limbah ke Samudera Pasifik, dan hasilnya diumumkan hari ini dengan menunjukkan tingkat radioaktif berada dalam batas aman.
“Kami memastikan bahwa nilai yang dianalisis sama dengan konsentrasi yang dihitung dan nilai yang dianalisis berada di bawah 1.500 bq/L (becquerels per liter),” kata juru bicara TEPCO Keisuke Matsuo saat konferensi pers, dikutip dari APF.
Aksi unjuk rasa terkait pembuangan Air Radioaktif ke Laut di Jepang. Foto: Daewoung Kim/REUTERS
Becquerels per liter adalah ukuran radioaktivitas. Standar keamanan nasional adalah 60.000.
"Hasilnya mirip dengan simulasi kami sebelumnya dan cukup di bawah batas keamanan," tambah Matsuo.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Matsuo memastikan pihaknya akan terus mengontrol dan menganalisis dampak pembuangan air limbah nuklir ini.
“Kami akan terus melakukan analisis setiap hari selama satu bulan ke depan dan bahkan setelah itu, upaya analisis kami akan tetap dipertahankan,” ujarnya.
“Dengan memberikan penjelasan yang cepat dan mudah dipahami, kami berharap dapat menghilangkan berbagai kekhawatiran,” imbuhnya.
Poster yang dibawa aktivis Indonesia Anti Nuklir Fukushima (IANFU) berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Jepang, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Selasa (8/6/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Kementerian Lingkungan Hidup Jepang mengatakan pihaknya telah mengumpulkan sampel air laut dari 11 lokasi berbeda pada hari ini, dan hasilnya akan dirilis pada Minggu (26/8).
Sementara itu, Badan Perikanan Jepang menarik sampel ikan flounder dan ikan hurnard pada Jumat pagi dari tempat pengambilan sampel, dekat pipa yang mengalirkan air.
“Dengan mempublikasikan data tersebut setiap hari dengan cara yang sangat transparan, kami akan menunjukkan tindakan kami berdasarkan bukti ilmiah,” kata Menteri Perdagangan dan Industri Jepang Yasutoshi Nishimura, yang bertanggung jawab atas kebijakan nuklir.
Tangki penyimpanan air olahan yang terkontaminasi nuklir terlihat di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang lumpuh akibat tsunami. Foto: Behrouz Mehri/AFP
TEPCO telah memastikan air limbah yang ditampung –setara dengan 500 kolam Olimpiade– dari pendinginan sisa-sisa tiga reaktor telah disaring dari semua unsur radioaktif kecuali tritium dan dipastikan aman.
ADVERTISEMENT
Hal ini didukung Badan Energi Atom PBB, yang mengatakan pada Kamis bahwa sampel air yang disiapkan untuk dibuang, menunjukkan kadar tritium berada dalam batas aman.
“Para ahli IAEA berada di lapangan untuk menjadi pengawas komunitas internasional dan memastikan bahwa pemulangan dilakukan sesuai rencana dan konsisten dengan standar keselamatan IAEA,” kata Ketua Badan Energi Atom PBB, Rafael Grossi, dalam sebuah pernyataan.
Foto udara Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi di Prefektur Fukushima, Jepang, pada 20 Maret 2011. Foto: Air Photo Service/via REUTERS
Sebagian besar ahli setuju meskipun kelompok pemerhati lingkungan Greenpeace mengatakan, proses penyaringan --yang dikenal sebagai ALPS-- tidak berfungsi, sehingga sejumlah besar radioaktivitas akan dilepaskan ke laut.
Tindakan Jepang ini membuat marah China, yang mengatakan tindakan tersebut mencemari lautan, dan memperluas larangan terhadap produk air yang berlaku di 10 prefektur Jepang sehingga mencakup seluruh negara.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Korea Selatan, yang berusaha meningkatkan hubungan dengan Jepang untuk melawan China, telah mendukung pelepasan air limbah nuklir Fukushima, meskipun beberapa masyarakat awam Korea Selatan merasa khawatir.