Oposisi Kazakhstan Minta Warga Kembali Turun ke Jalan Lawan Pemerintah

19 Januari 2022 14:49 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil dan puing-puing yang terbakar selama protes yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar terlihat di sebuah jalan di Almaty, Kazakhstan, Kamis (6/1/2022). Foto: Pavel Mikheyev/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Mobil dan puing-puing yang terbakar selama protes yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar terlihat di sebuah jalan di Almaty, Kazakhstan, Kamis (6/1/2022). Foto: Pavel Mikheyev/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kondisi di Kazakhstan berpotensi kembali memanas. Pihak oposisi telah menyerukan massa kembali turun ke jalan untuk melawan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah demo pasukan keamanan Kazakhstan pada Rabu (19/1/2022) menutup beberapa jalan di pusat kota terbesar di Kazakhstan, Almaty. Alun-alun Almaty bahkan ditutup total.
Keterangan kepolisian Kazakhstan, langkah preventif terhadap demo adalah bagian dari operasi anti-teroris.
Seruan demo disampaikan bankir dan juga tokoh oposisi Kazakhstan, Mukhtar Ablyazov. Pria yang kini hidup di pengasingan itu mendorong warga menggelar demo di gedung-gedung pemerintahan di seluruh kota besar Kazakhstan.
Pengadilan Kazakhstan diketahui sudah memvonis gerakan politik pimpinan Ablyazov, Demokratik Kazakhstan, sebagai ekstremis.
Kazakhstan sampai saat ini masih dalam tahap pemulihan usai demo besar berujung kerusuhan. Peristiwa terburuk sepanjang sejarah kemerdekaan Kazakhstan itu pecah pada awal Januari 2022.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menyebut aksi pada awal Januari 2022 lalu sebagai upaya kudeta. Ia percaya demo disusupi oleh ekstremis dan teroris.
ADVERTISEMENT
Kerusuhan di Kazakhstan memang meninggalkan luka mendalam. Sebanyak 225 warga sipil dan aparat keamanan dilaporkan tewas.