Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Opsi Netral di Pilgub DKI Salah Satu yang Dipertimbangkan SBY
6 Maret 2017 11:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono siang ini akan memimpin rapat pleno untuk membahas sikap politik di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Seusai rapat, Partai Demokrat akan langsung mengumumkan keputusan di pilkada putaran kedua nanti.
ADVERTISEMENT
Lalu, siapa yang akan dipilih Partai Demokrat saat putaran kedua nanti?
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyebut partainya memiliki tiga opsi saat putaran kedua Pilgub DKI. Opsi pertama netral atau tidak memilih siapapun, opsi kedua mendukung pasangan Ahok-Djarot, dan opsi ketiga mendukung pasangan Anies-Sandi.
"Nanti kita akan bahas secara bersama. Alternatifnya netral atau memilih salah satu. Kita lihat nanti perkembangannya," ujar Syarief Hasan ketika dihubungi kumparan, Senin (6/3).
Syarief menyebut ada sejumlah pertimbangan sebelum partainya mengeluarkan keputusan. Salah satunya, soal aspirasi konstituen Partai Demokrat. Menurut dia, ada sejumlah faksi yang menginginkan agar Partai Demokrat netral dan ada juga yang mengusulkan agar partai memberikan dukungan pada salah satu calon.
ADVERTISEMENT
"Ini kan banyak aspirasi konstituen Partai Demokrat, ini nanti akan kita bahas di pleno. Semua orang akan diminta pandangannya," ujarnya.
Syarief menilai jika opsi yang dipilih adalah bersikap netral, maka partainya hanya akan menjadi penonton dan tidak akan melakukan manuver apapun saat putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Secara politik, kata dia, opsi ini tidak akan membuat Partai Demokrat bekerja keras dan risiko politiknya pun minim.
Namun, ia tak memungkiri bahwa memang ada cukup banyak mantan kelompok relawan pendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang memberikan dukungan pada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Syarief menjamin bahwa suara-suara ini akan tetap dipertimbangkan meski belum menjadi sikap partai.
"Itu kan relawan dan haknya mereka sendiri. Tapi mereka itu kan kader-kader Partai Demokrat, tentunya suaranya akan didengar," katanya.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini