Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Orang Tua Remaja Pelaku Penembakan di Mal Siam Paragon Thailand Minta Maaf
10 Oktober 2023 18:50 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Orang tua pelaku penembakan yang menewaskan dua warga negara asing di mal Siam Paragon, Bangkok, Thailand , pada pekan lalu untuk pertama kalinya mengeluarkan pernyataan maaf secara publik.
ADVERTISEMENT
Pelaku penembakan yang diidentifikasi sebagai remaja laki-laki berusia 14 tahun itu sebelumnya telah didakwa di pengadilan atas tuduhan pembunuhan berencana dan kepemilikan senjata api ilegal.
Dikutip dari BBC, ucapan maaf tersebut disampaikan orang tua pelaku dalam sebuah surat yang ditulis dalam Bahasa Thailand, lalu dirilis ke media.
Dikatakan bahwa keluarga pelaku saat ini sedang menjalani proses hukum dan bekerja sama dengan pihak berwenang. Dalam surat yang mereka tulis, orang tua pelaku mengatakan anak laki-laki mereka saat ini berada di departemen pengawasan dan perlindungan remaja.
Mewakili segenap keluarga pelaku, mereka mengaku sangat menyesali tindakan sang anak.
"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada para korban, keluarga korban meninggal dan korban luka-luka dari insiden penembakan baru-baru ini yang terjadi sebagai akibat dari tindakan putra kami di department store Siam Paragon," bunyi surat itu, seperti dikutip pada Selasa (10/10).
"Ini termasuk masyarakat, turis, pemilik bisnis dan toko serta mereka yang terlibat dalam insiden tersebut atau berada di dekatnya yang dievakuasi dan mengalami masalah," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Adapun dua korban tewas dalam penembakan yang terjadi pada Selasa (3/10) itu adalah masing-masing wanita asal Myanmar dan China.
Keduanya diketahui adalah pengunjung mal Siam Paragon, yang sangat populer di kalangan turis asing saat berkunjung ke Bangkok.
Selain dua korban tewas, penembakan yang sempat membuat ratusan pengunjung mal Siam Paragon panik berhamburan itu juga melukai 5 orang lainnya — satu warga negara Laos, satu warga negara China, dan tiga warga negara Thailand.
"Ini juga termasuk staf medis, perawat, polisi, pejabat pemerintah, baik Thailand, China, Myanmar atau Laos dan semua pihak yang terkena dampak dari insiden ini. Kami juga sangat menyesalkan kerusakan dan dampak yang ditimbulkan," kata orang tua pelaku.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat sedih dan terkejut dengan kejadian ini dan menerima tanggung jawab sepenuhnya yang kami bisa," tutup mereka.
Seminggu pasca-insiden, pihak berwenang belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai motif penembakan.
Namun, berdasarkan penelusuran polisi, pelaku diketahui mengalami halusinasi dan mendengar suara-suara di dalam kepalanya untuk menembaki orang. Pelaku diduga mengalami gangguan psikologis dan tidak mengkonsumsi obat sesaat sebelum meluncurkan aksinya.
Perkembangan terakhir dari kasus ini menunjukkan, pelaku didakwa sehari setelah penembakan atas tuduhan berencana dan kepemilikan senjata api ilegal.
Polisi mengatakan, pelaku menggunakan sebuah pistol yang dia beli secara online, lalu memodifikasinya agar dapat menembakkan peluru tajam.
Menurut dokumen yang dilihat Reuters, pengadilan telah menolak permintaan polisi untuk menahan pelaku di rumah sakit jiwa — sebaliknya, memerintahkannya untuk ditahan di penjara khusus anak di bawah umur.
ADVERTISEMENT