Oriental Museum Rusia Simpan Koleksi Lukisan Indonesia dari Tahun 60-an

Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, dalam press briefing di kediaman Dubes Rusia, Jakarta, Senin (20/12). Foto: Judith Aura/kumparan

Selain kerja sama di bidang ekonomi dan keamanan, Indonesia dan Rusia juga memiliki kemitraan di bidang kebudayaan. Salah satunya lewat acara pameran karya seni.

Pameran kebudayaan antara Indonesia dan Rusia berlangsung pada 23 November lalu, dan kini koleksi tersebut menjadi pameran tetap yang dapat dinikmati di situs resmi Galeri Nasional Indonesia.

“Ini adalah sebuah proyek gabungan yang dibantu oleh Kedutaan Besar kami [Rusia], antara Galeri Nasional Indonesia dan Museum of Oriental Arts di Moskow, atau yang kami sebut Oriental Museum,” ujar Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (20/12).

Pameran tetap daring "Zaman Peralihan" kerja sama antara Galeri Nasional Indonesia dan State Museum of Oriental Art Rusia. Foto: Tangkapan Layar/Galeri Nasional Indonesia

Oriental Museum Moskow, kata Vorobieva, ternyata memiliki koleksi besar lukisan Indonesia dari tahun 1950-an dan 1960-an.

“Karya seni lukisan tersebut dibawa langsung dari Indonesia. Dan seperti Anda tahu, saat itu kita [Indonesia dan Rusia] memiliki hubungan yang baik. Bahkan, selama masa pemerintahan Presiden Sukarno, kita jauh lebih dekat,” kata dia.

“Sangat banyak karya seni yang dibawa dari Indonesia yang diberikan kepada berbagai pejabat dan lembaga di Rusia,” imbuhnya.

Pameran tetap daring "Zaman Peralihan" kerja sama antara Galeri Nasional Indonesia dan State Museum of Oriental Art Rusia. Foto: Tangkapan Layar Galeri Nasional Indonesia

Dikutip dari situs resmi Galeri Nasional Indonesia, sejumlah lukisan Indonesia koleksi Oriental Museum dipajang dalam pameran tetap bernama “Zaman Peralihan”.

Karya-karya yang sebagian didonasikan oleh Vilen Sikorsky dan Natalia Chevtaykina pada museum tersebut, terawat dengan baik. Bahkan, tersebab usia dan kondisinya, sebagian telah direstorasi oleh Irina Solovyova, konservator profesional Rusia.

“Tiga puluh delapan koleksi The State Museum of Oriental Art ini adalah bagian dari potret pascakemerdekaan itu. Lukisan-lukisan tersebut melulu menggambarkan potret rakyat kecil dengan pelbagai sudut pandang,” tulis Galeri Nasional Indonesia.

Pameran tetap daring "Zaman Peralihan" kerja sama antara Galeri Nasional Indonesia dan State Museum of Oriental Art Rusia. Foto: Tangkapan Layar Galeri Nasional Indonesia

Salah satu karya yang turut dipamerkan adalah lukisan berjudul A Woman with a Basket, yang dibuat pada 1961 silam. Lukisan tersebut merupakan karya dari A. Rustamadji, menggambarkan seorang perempuan bertelanjang kaki tengah memikul keranjang dengan posisi agak membungkuk.

Atas seizin otoritas museum di Moskow, lukisan-lukisan ini direproduksi dari aslinya untuk kemudian bersama koleksi tetap Galeri Nasional Indonesia, dipamerkan secara daring.

Vorobieva mengatakan, ia berharap Indonesia dan Rusia dapat menggelar acara kebudayaan antara kedua negara ke depannya. Namun, hal ini masih bergantung dengan situasi COVID-19 kedua negara.