Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Ornamen Betawi di Layang TransJ Ciledug-Tendean dari Udara
27 Februari 2017 19:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Jalan layang non tol Ciledug-Tendean memiliki panjang 9,3 km dan lebar 9 meter.
ADVERTISEMENT
Tinggi jalan bervariasi dari 18 hingga 23 meter. Rencananya jalan ini akan digunakan khusus untuk jalur TransJakarta koridor XIII.
Proyek ini dikerjakan oleh 8 kontraktor dengan 8 titik yang berbeda. Khusus untuk seksi Seskoal yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) sepanjang 1,4 km, telah rampung pengerjaannya sejak akhir Januari 2017 lalu.
Rencananya jalan yang menelan biaya Rp 2,5 triliun ini akan diresmikan pada Juni 2017 mendatang saat semua seksi sudah rampung dikerjakan.
Untuk mempercantik estetika jalan maka dipasang beton sisi pembatas kiri dan kanan jalan (railing) dengan gaya betawi yang disebut Gigi Balang.
Motif Gigi Balang ini adalah ornamen khas Betawi, biasanya terdapat pada listplang rumah-rumah penduduk betawi. Makna ornamen ini adalah kejujuran, keberanian, keuletan dan kesabaran.
ADVERTISEMENT
Sedangkan warna kuning melambangkan kehangatan, cerdik, dan berbakat dalam bisnis. Warna Hijau yang melambangkan harmoni dari ragam Betawi yang bisa berkolaborasi dengan suku-suku lain, mengingat Jakarta adalah kota dengan penduduk yang beragam.
Berikut penampakan jalan layang non tol Ciledug-Tendean yang diabadikan lensa kumparan.