Ornamen Betawi 'Gigi Balang' di Jalan Layang Ciledug-Tendean

27 Februari 2017 6:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sentuhan Betawi di Jalan layang Ciledug-Tendean. (Foto: Kevin/kumparan)
Jalan Layang di kawasan Tendean itu basah usai diguyur hujan seharian. Udara jadi terasa lebih sejuk di ketinggian 18 meter.
ADVERTISEMENT
Jalan yang baru saja dirampungkan akhir Januari 2017 itu masih sepi, tak ada kendaraan yang berlalu lalang, Selasa (21/2/2017).
Jalan Layang CIledug-Tendean basah diguyur hujan (Foto: Kevin/kumparan)
Rencananya jalan khusus jalur TransJakarta koridor XIII baru akan diresmikan Juni mendatang. Sejumlah halte TransJ sudah rampung pembangunannya dan siap melayani penumpang saat peresmian nanti.
Jalan Layang Ciledug-Tendean masih ditutup (Foto: Kevin/kumparan)
Jalan yang menghubungkan Ciledug-Blok M- Tendean itu sedikit berbeda dengan jalan yang ada di Jakarta pada umumnya. Ada sentuhan khas Betawi di bagian pembatas kiri dan kanan jalannya (railing).
Ornamen Betawi itu berwarna hijau kuning dan disebut dengan Gigi Balang.
Motif Gigi Balang di Jalan Layang Ciledug-Tendean (Foto: Kevin/kumparan)
Sentuhan Betawi di jalan layang Ciledug-Tendean itu memang sengaja dibuat untuk mempercantik estetika jalan yang memiliki panjang 9,3 km dan lebar 9 meter itu.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang, Dinas Binamarga DKI Jakarta, Heru Suwondo menjelaskan motif gigi balang ini memang biasanya dipakai oleh warga Betawi untuk hiasan rumah-rumah mereka.
Heru mengatakan selain di jalan layang CIledug-Tendean, sentuhan Betawi juga ada di jalan Ibu Kota.
"Ornamen Gigi Balang ini sudah ada di underpass Angkasa dan JLNT Antasari, namun tidak diberi warna. Jadi asli warna beton," katanya.
Menurutnya, Pemprov DKI sengaja memilih ornamen Betawi di proyek pembangunan infrastruktur di Jakarta.
"Untuk pembangunan yang dilaksanakan pemprov memang diupayakan mengambil kearifan budaya lokal," ucap Heru.
Sentuhan Betawi Gigi Balang di pembatas jalan. (Foto: Kevin/kumparan)
Pada Minggu (26/2), sejumlah pesepeda menjajal jalan layang jalur Ciledug-Kapten Pierre Tendean tersebut. Masyarakat memanfaatkan jalan sepanjang 9,3 kilometer yang belum resmi beroperasi itu untuk berolahraga, kebanyakan bersepeda. Ada juga yang menggunakannya untuk jogging.
ADVERTISEMENT
Bersepeda santai di jalur Transjakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)