Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pendiri Partai Hanura, Wiranto, meminta Ketum Oesman Sapta Odang (OSO) mundur dari jabatannya karena dianggap gagal membawa partainya ke Senayan. Merespons hal itu, OSO menyebut dirinya dipilih melalui musyawarah nasional (Munas) yang disepakati pengurus Partai Hanura di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Itu bukan urusan dia. Itu urusan Munas, dan Munas meminta saya kembali. Kalau saya tidak dipercaya Munas, di Munas ini hadir lho seluruh Indonesia dan 514 DPC," kata OSO di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (18/12).
OSO mengaku tidak pernah mengusulkan diri sendiri untuk maju kembali sebagai Ketum. Namun, berdasarkan kesepakatan pengurus dan aturan partai yang telah disepakati, OSO kembali terpilih.
"Saya juga tidak mengusulkan bahwa saya ingin jadi ketua. Rapim mendaulat saya, meminta saya untuk datang dan mengundang saya untuk datang. Saya tentu harus lakukan dan harus bertanggungjawab sampai selesai Munas ini," tutur OSO.
"Ternyata Munas ini meminta dan memutuskan sesuai dengan AD/ART sesuai mekanisme organisasi Partai Hanura," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, OSO menuturkan, gagalnya Hanura masuk ke Senayan disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya, kata dia, ada pihak-pihak yang mengganggu dan menyabotase internal partai.
"Itu kalau tidak diganggu, itu akan luar bisa terjadi. Tapi kalau diganggu, disabot, disegala macam, akibatnya yang menjadi korban mereka-mereka (DPD dan DPC) semua," tuturnya.
Meski demikian, OSO mengaku bersedia merangkul kembali Wiranto. Apalagi, jika mantan Menkopolhukam tersebut ingin bersama-sama membesarkan partai.
"Untuk hal yang baik jangankan Pak Wiranto, siapapun orang yang ingin besarkan Hanura, pasti akan kita terima," pungkas OSO.