OTT KPK di Basarnas Terkait Suap Pengadaan Alat Pendeteksi Korban Reruntuhan

26 Juli 2023 10:54 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara KPK Ali Fikri memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (27/7/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara KPK Ali Fikri memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (27/7/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
KPK menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) di lingkungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Operasi senyap itu terkait dengan dugaan suap proyek pengadaan pada tahun 2023.
ADVERTISEMENT
"Betul terkait dugaan korupsi suap menyuap pada pengadaan peralatan pendeteksi korban reruntuhan TA 2023 di Basarnas RI," kata plt juru bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi, Rabu (26/7).
Suasana kantor Basarnas, sehari setelah OTT KPK yang menjerat salah satu pejabat Basarnas, Rabu (26/7/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Dari informasi yang kumparan himpun, proyek tersebut dimenangkan oleh PT Intertekno Grafikasejati. Perusahaan tersebut memenangkan tender dengan anggaran pengadaan Rp 9.997.104.000. Adapun pagu anggaran pengadaan itu yakni Rp 10 miliar.
Ali mengatakan, ada delapan orang yang diamankan dalam OTT tersebut. Salah satunya yakni pejabat Basarnas Letkol Adm Afri Budi Cahyanto. Dia diamankan bersama dengan sejumlah pihak, termasuk swasta.
Belum ada pernyataan dari pihak Intertekno Grafikasejati terkait lelang pengadaan ini.
Ilustrasi KPK. Foto: Hedi/kumparan
Dalam OTT ini, KPK juga mengamankan sejumlah uang. Meski nilainya belum dibeberkan. Namun diduga miliaran rupiah.
ADVERTISEMENT
Para pihak yang diamankan masih berstatus terperiksa. KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak tersebut.
Terkait OTT ini, Kepala Basarnas Marsdya Henri Alfiandi Henri belum memberikan komentar banyak. "Saya konfirmasi dulu," ujar Henri saat dihubungi.
Letkol Afri Budi serta pihak TNI belum berkomentar soal OTT ini.