Otto Hasibuan: Dugaan Cawe-cawe Jokowi Terbantahkan oleh 2 Menko dan 2 Menteri

5 April 2024 16:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran Otto Hasibuan mengikuti sidang perdana perselisihan hasil Pemilu (PHPU) atau Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran Otto Hasibuan mengikuti sidang perdana perselisihan hasil Pemilu (PHPU) atau Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Tim Hukum Prabowo-Gibran, Otto Hasibuan, mengeklaim kehadiran empat menteri dan Ketua DKPP di sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) menguntungkan pihaknya. Salah satunya, kata Otto, keterangan dari para menteri membuat tudingan cawe-cawe Presiden Jokowi terbantahkan.
ADVERTISEMENT
Dalam sidang lanjutan yang digelar hari ini, Jumat (5/4), MK menghadirkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini. Selain itu MK juga memanggil Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Heddy Lugito, untuk dimintai keterangan.
"Tuduhan kepada Bapak Jokowi, Presiden RI, yang cawe-cawe dan juga turun ke lapangan membagikan bansos sudah terbantahkan, tadi dijelaskan oleh dua menko dan dua menteri," ucap Otto dalam konferensi pers usai sidang di Gedung MK, Jakarta, Jumat (5/4).
Otto mengungkapkan, dalam sidang itu terungkap Jokowi bukan hanya tahun ini saja berkeliling bertemu warga. Menurutnya selama menjabat, Jokowi memang sering turun langsung memastikan seluruh program kerja dan keputusan serta kebijakan yang diambil sudah terlaksana dengan menemui sejumlah warga secara simbolik.
ADVERTISEMENT
Sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat (5/4/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Sehingga para menteri menyatakan tadi, mana mungkin dengan satu pertemuan mungkin hanya 1000 orang yang hadir, dan mungkin hanya beberapa titik di beberapa daerah, paling banyak 800 ribu orang, apa mungkin bertemu dengan 800 ribu orang lantas terpengaruh seluruh Indonesia?" tanya Otto.
Otto juga mengungkapkan, berdasarkan keterangan para menteri dan DKPP, tudingan adanya intervensi kekuasaan untuk membantu salah satu paslon tak terbukti. Ia juga menilai, laporan bahwa penyelenggara pemilu tidak independen juga gugur.
"Dituduhkan bahwa ada intervensi kekuasaan kepada pihak-pihak menteri dan juga DKPP. Itu tadi jelas sudah dibantah dan sudah dijelaskan tidak ada sama sekali intervensi di pihak mana pun, baik pada Bu Risma, Bu Sri Mulyani, Pak Airlangga, atau Pak Muhadjir itu sama sekali tidak terbukti," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Presiden Jokowi diduga melakukan intervensi dan cawe-cawe untuk meloloskan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, untuk maju di Pilpres 2024. Selain itu, Jokowi juga dituding ikut "berkampanye" untuk membantu memenangkan Prabowo-Gibran.