Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Persaudaraan Alumni (PA) 212 membantah salah satu anggotanya, Bernard Abdul Jabbar, terlibat dalam dugaan penganiayaan kepada relawan Jokowi, Ninoy Karundeng.
ADVERTISEMENT
Ketua PA 212, Slamet Maarif, mengatakan, Bernard justru menyelamatkan Ninoy, karena menjadi sasaran amuk massa pada kericuhan, Senin (30/9), di Pejompongan, Jakarta Pusat.
"Ustaz Bernard menyelamatkan dan melindungi yang diduga penyusup bernama Ninoy dari amukan massa, bahkan menasihati untuk jangan keluar dulu karena berbahaya, sebab di luar massa masih marah," ujar Slamet dalam konferensi pers di kawasan Condet, Jakarta Timur, Rabu (9/10).
Ninoy, kata Slamet, juga mengucapkan terima kasih kepada Bernard karena pertolongan tersebut.
"Ninoy berterima kasih pada Ustaz Bernard, bahkan mencium tangan Ustaz Bernard. Setelah itu, Ninoy diajak duduk dan istirahat dengan kondisi aman. Setelah aman sekitar jam 03.00 WIB, Ustaz Bernard pulang ke rumah," kata Slamet.
Ninoy sebelumnya mengaku dianiaya oleh sejumlah orang di sekitar Masjid Al-Falaah, Pejompongan. Saat ini polisi telah menetapkan Bernard bersama 12 orang lainnya sebagai tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Bernard yang juga merupakan sekretaris PA 212 diperiksa oleh Polda Metro Jaya, Senin (7/10) lalu. “Sudah ditetapkan tersangka,” kata Argo saat dikonfirmasi, Selasa (8/10).
Bernard telah diperiksa di Mapolda Metro Jaya selama 24 jam sebelum ditetapkan sebagai tersangka. Berdasarkan pemeriksaan, Bernard diduga ikut melakukan intimidasi terhadap Ninoy Karundeng.