Pabrik Bir Pertama Uni Emirat Arab Dibuka di Abu Dhabi

28 Desember 2023 18:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik pembuatan bir. Foto: momente/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik pembuatan bir. Foto: momente/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Uni Emirat Arab (UEA) membuka pabrik pembuatan bir pertamanya di Ibu Kota Abu Dhabi. Ini merupakan pertama kalinya UEA meresmikan pembukaan pabrik bir dalam negeri, usai puluhan tahun menerapkan pembatasan produksi minuman keras (miras).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Middle East Eye, pabrik bir yang dinamakan Craft by Side Hustle itu secara resmi dibuka di mal Galleria Al Maryah Island pada Sabtu (23/12) pekan lalu.
Dalam postingannya di Instagram, selain beroperasi sebagai pabrik bir tempat ini juga merangkap sebagai gastropub — memadukan konsep restoran dan pub dalam pelayanannya.
Melalui postingan Instagram Craft by Side Hustle yang diikuti ribuan akun itu juga, mereka mengundang para pelanggan untuk bergabung dan berkunjung ke gastropub tersebut dan 'merasakan sejarah'.
"Sebagai pendiri komunitas penyulingan bir lokal, kami mengakui tanggung jawab yang diberikan kepada kami dan merasa rendah hati sekaligus senang dapat membuka tempat pembuatan bir rumahan pertama di Abu Dhabi," kata salah satu pendiri Side Hustle Brews and Spirits, Chad McGehee, kepada media lokal saat peresmiannya.
ADVERTISEMENT
"Kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman [makanan dan minuman] yang inovatif dan otentik yang sesuai dengan standar tinggi UEA," tambahnya.
Adapun produksi miras di negara Timur Tengah itu telah dibatasi sejak penyatuan Uni Emirat Arab pada 1971—meski masing-masing emirat telah mempertahankan tingkat larangan berbeda-beda.
Di Dubai yang selama ini menjadi tujuan wisata internasional dan komersial utama, misalnya, menerapkan undang-undang yang tidak terlalu ketat soal konsumsi maupun produksi alkohol.
Pada Januari 2023, Emirat Dubai telah menangguhkan pajak 30 persen untuk penjualan miras supaya menjadi daya tarik bagi turis Barat dan warga asing yang tinggal di negara kaya minyak itu.
Di sisi lain, Emirat Sharjah — yang dapat ditempuh sekitar 30 menit dari Dubai, masih mempertahankan larangan total terhadap konsumsi miras.
ADVERTISEMENT