Pagi Ini, Situs UGM Kembali Diretas

26 Oktober 2022 9:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Universitas Gadjah Mada Foto: Ig @ugm.yogyakarta
zoom-in-whitePerbesar
Universitas Gadjah Mada Foto: Ig @ugm.yogyakarta
ADVERTISEMENT
Sejumlah situs Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali diretas pada pagi hari ini, Rabu (26/10). Tercatat setidaknya ada 3 situs yang mengalami peretasan, yakni https://otomasi.sv.ugm.ac.id/ https://cerdas.sv.ugm.ac.id/ https://trik.sv.ugm.ac.id/.
ADVERTISEMENT
Saat kumparan mengakses ketiga situs tersebut, hanya muncul tulisan "the site is no longer avilable."
Namun, menurut informasi, sebelumnya peretas sempat menuliskan pesan di salah satu laman situs https://otomasi.sv.ugm.ac.id/ dengan tulisan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Kabag Humas dan Protokol UGM Dina W Kariodimedjo mengatakan bahwa tim DSSDI UGM tengah menanganinya.
"Saat ini insiden keamanan telah ditangani oleh tim DSSDI UGM. Sebagai tindak lanjut, tim melakukan evaluasi dalam menjaga keamanan website," kata Dina, Rabu (26/10).
Peretasan situs UGM bukan kali ini saja terjadi, pada Senin, 24 Oktober lalu sejumlah situs juga diretas orang tak bertanggung jawab. Si peretas sempat memberikan pesan soal adanya jual beli konten seksual yang melibatkan mahasiswa di Indonesia.
Pesan soal adanya jual beli konten seksual yang melibatkan mahasiswa di Indonesia melalui website UGM. Foto: Dok. Istimewa
Terkait hal ini, Rektor UGM Prof Ova Emilia menjelaskan bahwa pihaknya akan mengecek terlebih dahulu soal pesan tersebut.
"Kita cek dulu. Kita enggak bisa mengatakan bahwa itu suatu hal yang itu valid, jadi mungkin kita akan verifikasi dan bagaimana karena sesuatu itu memang kita cek dulu kan keabsahannya," kata Ova, Senin (24/10).
ADVERTISEMENT
Lanjutnya, Ova menegaskan bahwa pihaknya akan senantiasa melindungi mahasiswa.
"Pasti (melindungi mahasiswa). Karena kami juga sudah mempunyai aturan SK khusus dan satgas juga untuk hal tersebut, SOP yang sudah inplace (berlaku) dan itu diaplikasikan sampai ke level fakultas. Jadi saya kira itu merupakan concern dari universitas," tegasnya.
Sebelumnya, Ova mengatakan bahwa peristiwa peretasan ini menjadi koreksi bagi internal UGM.
"Ya website itu memang setiap hari dari laporan DSSDI itu ribuan kali, ya, dan itu merupakan juga koreksi bagi kita internal karena bagaimanapun kayak semacam program dan segala macam itu setiap hari itu berubah," kata Ova.
Ova menjelaskan bahwa kecanggihan setiap hari makin bertambah. Sehingga kemungkinan untuk diretas harus diantisipasi dari awal.
ADVERTISEMENT