Pak Ribut Edukasi Seks & Kisah Sodom ke Anak SD, Disdik Lumajang Merespons

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Foto: Shutter Stock

Viral di sosial media guru sekolah dasar di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengajar di dalam kelas sekolah dasar (SD) soal sejarah penyimpangan seksualitas kaum Sodom.

Rekaman yang telah menyebar luas ke media sosial tersebut menuai pro kontra, sehingga menjadi kontroversi lantaran dianggap kisah tentang kaum Sodom dan seksualitas belum pantas diajarkan kepada siswa SD sebagai yang masih di bawah umur.

Guru kontroversial dalam video itu telah diketahui bernama Pak Ribut. Ia sengaja merekam aktivitasnya saat mengajar anak didik terkait pelajaran seksualitas antara lawan jenis dan sesama jenis.

Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang menanggapi hal itu. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Agus Salim menyampaikan bahwa guru tersebut memang salah seorang guru SD di Lumajang. Namun, Agus belum mengetahui secara pasti tempatnya mengajar.

"Itu Ribut salah satu guru, saya nggak hafal mengajarnya di mana? Sepertinya di pelosok itu," kata dia saat dihubungi, Jumat (25/3).

Menurutnya, Ribut sebagai seorang pendidik di SD dinilai tidak semestinya sekonyong-konyong melontarkan bahasa yang vulgar dan gamblang kepada siswa.

"Anak mendengar hal itu bahaya apalagi sekarang ada handphone. Kalau sampai anaknya penasaran bisa ditelusuri ke internet. Tentu, besok saya minta tolong kepala sekolah untuk panggil yang bersangkutan," ujar Agus Salim.

Ia sementara ini mendapat informasi tentang Ribut bahwa sebelumnya memang sering viral di sosmed terutama lewat Tiktok. Di sisi lain, perihal status Ribut dipastikan adalah guru tidak tetap (GTT) di Kabupaten Lumajang.

"Untuk sekolah dasar belum ada pendidikan seksualitas. Karena, dari pihak kementerian belum turun dan belum ada arahan mengenai materi semacam itu," kata dia.