Pak RT Bilang Oknum Polisi Ganti CCTV di Kompleks Irjen Sambo, ini Respons Polri

15 Juli 2022 16:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat memberi penjelasan soal kasus Nurhayati di Mabes Polri, Jaksel. Foto: Polri
zoom-in-whitePerbesar
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat memberi penjelasan soal kasus Nurhayati di Mabes Polri, Jaksel. Foto: Polri
ADVERTISEMENT
Ketua RT Kompleks Polri Duren Tiga Jakarta Selatan, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto mengatakan bahwa decoder CCTV yang berada di pos satpam kompleks telah diganti oleh anggota kepolisian yang tak berseragam.
ADVERTISEMENT
Hal itu dilakukan usai insiden polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7) sore.
Terkait hal itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa tim khusus yang telah dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih bekerja di lapangan guna menyelidiki kasus penembakan tersebut, termasuk soal dugaan decoder CCTV yang telah diganti itu.
“Ya nunggu hasil kerja tim dulu,” kata Dedi saat dihubungi, Jumat (15/7).
Untuk itu, Dedi memastikan bahwa tim khusus akan mengusut tuntas kasus tersebut secara transparan, objektif dan akuntabel.
“Sama didalami oleh tim [soal dugaan Polisi tak berseragam ganti CCTV],” pungkasnya.
Sebelumnya, Seno mengatakan, ada sejumlah CCTV yang terpasang di berbagai sudut kompleks itu. Seluruh CCTV kemudian terhubung dan berpusat di pos satpam.
ADVERTISEMENT
Sehari setelah kejadian penembakan itu, kata Seno, tepatnya pada Sabtu (9/7), CCTV itu diganti oleh anggota kepolisian yang tak berseragam.
"Maksudnya (yang diganti) itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo, CCTV alatnya [decoder] yang di pos," kata Seno kepada wartawan, Rabu (13/7).
"Ya (diganti) dari mereka. Iya (polisi), enggak ada yang pakai seragam," tambah dia.
Tak ada surat penyitaan yang diberikan polisi tak berseragam itu.
Kemudian, Seno pun mengaku kesal kepada pihak kepolisian. Sebab, hingga saat ini tak pernah ada polisi yang lapor kepadanya soal kejadian itu.
"Sampai sekarang saya ketemu aja enggak, terus terang saya juga ya kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini Jenderal loh, meskipun RT," ujarnya.
ADVERTISEMENT