Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Pakai Baju Cheongsam, Anies Tinjau Pembatas Kali Ciliwung yang Roboh
16 Februari 2018 15:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi robohnya tembok pembatas bantaran Kali Ciliwung di Kampung Berlan, Matraman, Jakarta Timur. Anies yang menggunakan baju cheongsam yang baru dibelinya di Jalan Petakan Sembilan, Jakarta Barat, langsung menuju lokasi roboh dan retaknya jalan di sekitar badan kali.
ADVERTISEMENT
Sambil meninjau, Anies menyempatkan diri menyapa PPSU, petugas Suku Dinas Tata Air, dan petugas dari Kementerian PUPR yang sedang bergotong royong membangun kembali jalan yang retak dan tembok yang roboh.
Ditemani Kepala Dinas Bina Marga Yusmada Faizal, Anies mendapat penjelasan bahwa pembangunan kembali tembok kali akan menggunakan batu bronjong.
"Nanti berapa bronjong dan volume kali itu yang dikeluarkan airnya. Jadi kalau sudah kayak gini dikasih tanah dikit," kata Yusmada saat memberi penjelasan ke Anies, Jumat (16/2).
Yusmada menjelaskan pembangunan dengan menggunakan batu bronjong dapat lebih kuat dibandingkan dengan dinding turap. Ia mengungkapkan, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) sebetulnya berencana membangunnya dengan turap.
"Sementara penanggulangan. Rencana BBWSCC katanya turap tapi kalau sudah kuat seperti ini buat apa lagi," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Anies mengatakan pembangunan menggunakan batu bronjong merupakan contoh pendekatan natural, karena tetap bisa menghidupkan biota-biota air yang hidup di sungai. Pernyataan itu juga disepakati oleh Yusmada.
"Kalau ini bronjong lebih natural. Jadi air bisa masuk, biota-biota masih bisa mungkin hidup, belut bisa hidup," kata dia.
Menurut salah satu petugas yang sedang bekerja, pengerjaan perbaikan baru berjalan 10 persen. Pengerjaan pada Kamis (15/2) kemarin sempat tertunda setengah hari karena faktor cuaca. Rencananya pembangunan ini ditargetkan selesai dalam satu bulan.
"Jadi yang menarik ini kolaborasi. Dinas Tata Air, Balai Besar Ciliwung, Bina Marga, LH, kemudian kecamatan, kelurahan, dan warga," kata Anies.
Tembok yang menjadi tanggul pembatas kali Ciliwung di kawasan Matraman, Jakarta Timur, roboh pada Selasa (13/2). Sedangkan untuk retakan jalan, menurut warga, sudah berlangsung sekitar seminggu yang lalu.
ADVERTISEMENT