Pakai Masker hingga Jaga Jarak Harus Jadi Norma Baru Agar Aman dari Virus Corona

7 Juni 2020 17:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menggunakan masker saat berbelanja di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Senin (6/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
zoom-in-whitePerbesar
Warga menggunakan masker saat berbelanja di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Senin (6/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hingga saat ini obat dan vaksin virus corona belum ditemukan. Maka itu pemerintah meminta masyarakat menerapkan norma baru dalam kehidupan sehari-hari agar tak tertular virus corona.
ADVERTISEMENT
Norma yang dimaksud ialah mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, mengatakan tindakan itu harus dilakukan dengan edukasi yang tidak berhenti terutama di lingkungan keluarga. Sehingga bisa jadi kebiasaan yang dapat melindungi diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
"Menjaga jarak, menggunakan masker, dan rajin cuci tangan, harus jadi norma baru yang warnai kehidupan kita sehari-hari. Harus jadi kebiasaan baru yang warnai kehidupan kita sehari-hari jika ingin aman tidak tertular COVID-19," kata Yuri di BNPB, Minggu (7/6).
Achmad Yurianto. Foto: Dok. BNPB
Yuri menjelaskan kenapa tiga hal itu bisa membuat masyarakat aman. Pertama menjaga jarak, menurut Yuri, virus corona atau SARS-CoV-2 berada di selaput lendir dinding pernafasan mulai dari rongga hidung, mulut, hingga ke paru-paru. Virus ini mudah lepas dan menyebar ke sekitar bila orang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara. Dalam kondisi itu virus akan menyebar dalam radius 1 meter.
ADVERTISEMENT
Selain menjaga jarak, untuk menghindari penularan langsung ialah dengan mengenakan masker. Dengan masker, droplet penderita corona bisa terhalau untuk mengenai mulut maupun hidung kita. Bagi penderita corona, penggunaan masker untuk mencegah penularan ke orang lain.
"Inilah sebabnya kenapa menjaga jarak jadi sesuatu yang penting. Menggunakan masker jadi sesuatu yang penting. Apabila kemudian ini bisa dipahami dan dilaksanakan oleh semua warga maka kita tahu pasti tidak mungkin terjadi kerumunan karena semua berusaha jaga jarak. Sehingga semua bisa jadi lebih tertib karena masing-masing berusaha saling melindungi," kata Yuri.
Kemudian mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, Yuri menjelaskan tindakan itu mengurangi kemungkinan tertular secara tidak langsung melalui droplet. Penularan tersebut bisa terjadi ketika kita menggunakan fasilitas umum bersama.
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan droplet seseorang bisa saja terjatuh di gagang pintu, pegangan tangga, dan tombol lift. Kita kemudian memegang kembali barang-barang tersebut sehingga tidak sadar di tangan kita terdapat virus yang bersumber dari droplet seseorang.
Warga mencuci tangan di tempat cuci tangan gratis di Terowongan Kendal, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
"Apabila kemudian kita tidak rajin cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir maka akan terjadi pemindahan virus corona ke tangan kita. Ya pasti akibatnya kalau kemudian kita sentuh mulut, mata, hidung tanpa cuci tangan maka terjadi transfer virus ini ke diri kita," kata Yuri.
Per 7 Juni 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 31.186 orang. Dari jumlah itu sebanyak 10.498 pasien sembuh, sedangkan 1.851 pasien meninggal dunia.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.