Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Pakar UGM Beri Tips Pilih Sapi Kurban: Moncong Bersih, Mata Bersinar
17 Mei 2024 10:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Sapi Kurban. Foto: Dok. Fakultas Peternakan UGM](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hy21qhbbchb5vyxx77ak4t9v.jpg)
ADVERTISEMENT
Menjelang Idul Adha, Dosen Fakultas Peternakan UGM Panjono memberi tips memilih sapi yang baik untuk kurban.
ADVERTISEMENT
Syarat utama sapi kurban adalah sehat dan tidak cacat. Sapi sehat dapat dilihat secara fisik maupun tingkah lakunya.
"Penampilan fisik sapi kurban yang sehat antara lain moncongnya segar, bersih, tidak berbuih, tidak berbau, dan tidak terlihat adanya luka. Tracak kakinya menyerupai tempurung kelapa tertelungkup (mbathok dalam Bahasa Jawa)," kata Panjono dalam keterangan yang diterima kumparan, Jumat (17/5).
Selanjutnya sapi sehat memiliki mata bersih, bersinar, dan tidak berwarna merah. "Matanya bersih, bersinar, tidak merah (belekan dalam Bahasa Jawa), dan tidak ada kotoran (blobok dalam Bahasa Jawa); serta pantat maupun anus juga bersih, tidak ada tanda-tanda mencret," katanya.
"Kalau sapi mencret jelas itu tanda-tanda sakit," jelas Panjono.
Sementara, tingkah laku sapi yang sehat yakni tampak aktif dan tak lesu. Kemudian, nafsu makannya juga baik..
ADVERTISEMENT
"Nafsu makannya bagus dan menunjukkan aktivitas memamah biak (atau nggayemi dalam Bahasa Jawa)," jelasnya.
Panjono mengingatkan masyarakat atau panitia kurban untuk merawat sapi kurban yang telah dibeli jauh-jauh hari dengan baik.
"Sapi bisa dititipkan kepada peternak sapi setelah dibeli dari pasar atau pedagang hewan kurban," katanya.
"Jangan sampai setelah dibeli dan dipelihara sapi justru menurun kondisi tubuhnya atau bahkan jatuh sakit," jelasnya.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) juga perlu diwaspadai meski saat ini sudah mereda.
"Keduanya merupakan dua jenis penyakit yang masih menjadi wabah," pungkasnya.