Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Pakistan Membara, Massa Pendukung Eks PM Imran Khan Bunuh 4 Aparat Keamanan
26 November 2024 15:09 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Rusuh besar pecah di Pakistan pada Selasa (26/11). Massa pendukung eks Perdana Menteri Imran Khan membunuh empat aparat keamanan.
ADVERTISEMENT
Keterangan Pemerintah Pakistan, massa menggelar demo di Ibu Kota Islamabad menuntut dibebaskannya Khan. Saat bersamaan, massa mencoba menduduki Islamabad.
Laporan kepolisian, massa pendukung Khan berdemo sambil membawa kayu dan katapel. Mereka menyerang kepolisian di sebelah barat Islamabad pada Selasa pagi ini.
Lokasi pecahnya kerusuhan hanya berjarak 10 kilometer dari kompleks pemerintahan. Aparat keamanan menuding massa pendukung Imran Khan berupaya menduduki kompleks pemerintahan.
Mendagri Pakistan Mohsin Naqvi mengatakan, empat aparat keamanan yang tewas berasal dari kelompok paramiliter Rangers. Naqvi menyebut pelaku pembunuhan sebagai bandit.
PM Shehbaz Sharif mengecam aksi protes berubah menjadi bentrok di Islamabad.
“Elemen-elemen pengacau ini tidak ingin revolusi, tapi pertumpahan darah. Mereka tidak menggelar demo damai, tapi ini adalah ekstremisme,” ucap Sharif seperti dikutip dari AFP.
Salah seorang pendukung Khan, Kalat Khan, mengatakan demo digelar sebab pemerintah dalam pandangannya tak lagi berfungsi normal.
ADVERTISEMENT
“Kami frustrasi dengan pemerintah, mereka tak tahu bagaimana cara berfungsi. Perlakukan yang kami terima tak adil dan kejam,” kata Kalat Khan.
Sekilas Imran Khan
Sentral dari kasus hingga rusuh besar ini, Imran Khan, adalah eks bintang kriket yang menjadi PM di Pakistan pada 2018 sampai 2022.
Dia digulingkan pada 2022 lewat mosi tak percaya. Penggulingan terjadi setelah Khan bertikai dengan militer yang menjadi kelompok berpengaruh di Pakistan.
Pada 2023, Khan dijebloskan ke penjara akibat tuduhan pernikahan ilegal, korupsi, sampai hasutan kerusuhan.
Khan lalu dilarang mencalonkan diri pada pemilu. Keputusan itu memicu rangkaian demo yang digelar partai PTI hampir setiap hari di Pakistan. PTI menjadi kekuatan politik utama di balik Khan.
ADVERTISEMENT