Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pakualaman Gelar Royal Wedding Putra Bungsu Paku Alam X
3 Januari 2024 16:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kadipaten Pakualaman Yogyakarta akan menggelar dhaup ageng atau royal wedding antara putra bungsu Adipati Kadipaten Pakualaman KGPAA Paku Alam X dan GKBRAA Paku Alam, yaitu BPH Kusumo Kuntonugroho. Ia akan mempersunting putri dr Tri Prabowo dan almarhumah dr Wijayatun Hendrimastuti, dr Laily Annisa Kusumastuti.
ADVERTISEMENT
Rangkaian acara pernikahan akan digelar pada Minggu, 7 Januari 2024 hingga Kamis, 11 Januari 2024 di Pura Pakualaman Yogyakarta.
"Acaranya sudah berlangsung karena tadi sudah diadakan yang namanya bucalan, dan sore ini ada acara wilujengan," jelas GKBRAA Paku Alam dalam konferensi pers di Pakualaman, Rabu (3/1).
Bucalan diambil dari kata bucal atau buang yang bermakna membuang atau menyingkirkan semua rintangan dan gangguan baik secara metafisik maupun nyata. Sedangkan wilujengan berarti memohon keselamatan pada Tuhan.
"Itu berarti akan dimulainya acara dhaup ageng Kadipaten yang kedua, yaitu pernikahan anak saya yang nomor dua, RM Bhismo Srenggoro Kunto Nugroho (nama kecil BPH Kusumo Kuntonugroho) dengan dr Laily," jelas Gusti Putri, sapaan GKBRAA Paku Alam.
ADVERTISEMENT
Acara dhaup ageng kali ini mengambil tema "Manifestasi Kecerdasan Bathara Indra" yang akan terlihat dari desain batik-batik yang dikenakan pengantin, orang tua, sentono (keluarga), kerabat, panitia, hingga abdi dalem. Bathara Indra adalah bathara yang suka ilmu pengetahuan, belajar, dan pintar.
Ketua Bidang II Panitia Dhaup Ageng, KRT Radyo Wisroyo, menjelaskan pernikahan ini bukan sekadar acara pernikahan biasa. Acara ini adalah upaya merealisasikan apa yang disampaikan Paku Alam X saat jumeneng dulu.
"Karena beliau pengembang kebudayaan. Nah untuk kali ini acara dhaup ageng ini memang secara umum adalah perkawinan antar laki-laki dan perempuan. Namun di sini banyak hal-hal budaya yang mungkin sudah tidak banyak diketahui di masyarakat," kata KRT Radyo Wisroyo
ADVERTISEMENT
Untuk itu Kadipaten Pakualaman menggelar dhaup ageng ini untuk melestarikan kebudayaan.
"Kali ini putra yang kedua menjadikan bahwa ini perlu dicatat supaya kebudayaan yang ada di Puro Pakualaman pada khususnya kemudian ada di Yogyakarta pada umumnya itu bisa lestari dan tidak akan hilang," ungkapnya.
Proses ijab kabul akan digelar pada Rabu, 10 Januari 2-24 di Kagungan Dalem Masjid Agung Pakualaman pukul 10.30 WIB. Di hari yang sama juga akan digelar pesta resepsi yang dihadiri 1.500 tamu, dilanjutkan dengan resepsi kedua yang digelar keesokan harinya dengan mengundang 4.000 tamu.