PAL Indonesia Masih Garap Kapal Perang Frigate Merah Putih Pesanan Prabowo

25 September 2024 19:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod saat mengisi seminar PAL Goes to Campus bertajuk Kebangkitan Maritim Indonesia di Universitas Diponegoro.  Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod saat mengisi seminar PAL Goes to Campus bertajuk Kebangkitan Maritim Indonesia di Universitas Diponegoro. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
PT PAL Indonesia masih menggarap pembuatan kapal perang Frigate Merah Putih. Kapal ini dipesan langsung oleh Kementerian Pertahanan RI.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah mendapatkan banyak kepercayaan membangun kapal-kapal perang dari dalam dari dalam negeri, seperti Frigate Merah Putih sedang kita bangun," ujar Direktur PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod saat mengisi seminar PAL di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Rabu (25/9).
Tak hanya membangun kapal perang untuk dalam negeri, pihaknya juga mendapat banyak pesanan kapal perang dalam jumlah besar dari luar negeri.
"Kemudian dari luar negeri, Timur Tengah, dari Asia Tenggara juga pemesanan kapal perang dengan angka-angka yang luar biasa dan ukuran yang ini akan menjadi rekor baru di Indonesia, bahkan di negara pemesan," jelas dia.
Bahkan, nilai capaian produksi dan pemesanan kontrak on hand bisa mencapai Rp 48 triliun selama 3 tahun terakhir
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah saat ini kontrak on hand kami sudah mencapai Rp 48 triliun peningkatan dalam 3 tahun yang luar biasa," sebut dia.
Dia juga optimistis pemerintahan Prabowo-Gibran akan terus mendukung industri kemaritiman dan perkapalan buatan dalam negeri ini untuk terus berkembang.
"Pemerintahan baru sangat mendukung men-support, pembangunan dan penguatan industri maritim," imbuh Djenod.
Sementara itu, Rektor Undip Suharnomo berharap adanya kerja sama dengan PT PAL, untuk mewadahi mahasiswa teknik perkapalan Undip untuk mengembangkan industri maritim di Indonesia.
"Kita memiliki ahli-ahli yang cukup di Oceanografi. Kemudian di teknik perkapalan dan di teknik itu sendiri untuk ikut support di PT PAL, saya rasa kita sangat ready untuk itu," kata Suharnomo.