Palestina Berang Atas Rencana Israel Bangun Permukiman di Yerusalem Timur

25 November 2021 6:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Kubah Batu, di halaman tertutup masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Yerusalem Timur. Foto: AFP/AHMAD GHARABLI
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Kubah Batu, di halaman tertutup masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Yerusalem Timur. Foto: AFP/AHMAD GHARABLI
ADVERTISEMENT
Israel pada Rabu (24/11) memberikan lampu hijau atas rencana pembangunan permukiman warganya di area Yerusalem Timur. Akibatnya, Palestina protes besar dan meminta Amerika Serikat untuk intervensi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Pemerintah Kota Yerusalem mengizinkan pembangunan “lingkungan timur baru” di tanah yang berlokasi di perbatasan Tepi Barat, dekat Kota Ramallah Palestina. Rakyat Israel menamai lokasi itu Atarot.
“Rencana tersebut, yang masih membutuhkan tahapan-tahapan persetujuan lanjutan, berisi pembangunan 3.000 rumah, dengan pandangan untuk menambah 6.000 rumah ke depannya,” ujar Deputi Wali Kota Yerusalem, Arieh King.
Sebagian besar komunitas internasional mengecam keras pendudukan Israel di wilayah-wilayah Palestina. Aneksasi (pendudukan paksa) oleh Israel tidak diakui oleh negara-negara dunia.
Seorang wanita Palestina berdebat dengan pria Israel, di tengah prosesi pengibaran bendera di Gerbang Damaskus, tepat di luar Kota Tua Yerusalem, Selasa (15/6). Foto: Ammar Awad/REUTERS
Rakyat Palestina menginginkan Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai wilayah negaranya di masa depan, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Tetapi, Israel memandang Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tidak bisa dipisahkan.
AS sendiri telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, tanpa secara eksplisit mendukung klaim penuh Israel atas seluruh wilayah kota itu.
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri Palestina menolak rencana pembangunan permukiman Israel tersebut.
“Rencana pendudukan ini bertujuan untuk menuntaskan pemisahan Yerusalem dari wilayah Palestina kami … dalam langkah untuk meng-Israel-kan, me-Yahudi-kan, dan menganeksasi Yerusalem,” tegas Kemlu Palestina dalam keterangannya.
Mereka juga mendesak Washington dan pemerintah negara-negara lain untuk “sesegera mungkin mengintervensi, untuk menghentikan proyek dan rencana kolonial ini.”
Kedutaan Besar AS di Yerusalem masih belum memberikan komentar soal ini.