Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB, Menlu Retno: Kita Tak Berhenti Berupaya

26 April 2024 12:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Retno menerima Menlu Singapura Vivian Balakrishnan di Kemlu RI, Jumat (26/4/2024). Foto: Twitter/@Menlu_RI
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno menerima Menlu Singapura Vivian Balakrishnan di Kemlu RI, Jumat (26/4/2024). Foto: Twitter/@Menlu_RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Upaya Palestina menjadi anggota penuh PBB dihentikan Amerika Serikat (AS) yang memberi veto di DK PBB. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan dukungan Indonesia terhadap Palestina tidak akan berhenti.
ADVERTISEMENT
"Memang sangat disayangkan bahwa kali ini satu anggota DK PBB memveto, tetapi bukan berarti kita akan berhenti. Kita akan terus berupaya," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (26/4), setelah mendampingi Presiden Jokowi menerima Menlu Singapura Vivian Balakrishnan.
Retno menyebut, dukungan terhadap Palestina akan terus dilakukan semua diplomat Indonesia.
"Sebenarnya standing instruksinya sudah ada bahwa kita juga sejak awal adalah menjadi salah satu supporter, mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB. Jadi itu sudah ada dan semua diplomat Indonesia sudah paham dan pasti akan melakukannya," tuturnya.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York, Selasa (25/3/2024). Foto: Angela Weiss/AFP
Retno juga mengungkapkan, pihaknya terus melakukan diplomasi supaya de-eskalasi dapat tercapai di kawasan Timur Tengah. Saling serang Iran vs Israel pada April ini memicu meningkatnya tensi di kawasan Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
"Kita terus, kita terus, dari waktu ke waktu kita terus berkomunikasi. Yang terakhir adalah pembicaraan saya per telepon dengan Menlu Hongaria, kemudian ketika para menlu G7 melakukan pertemuan di Italia saya juga berkomunikasi dengan Menlu Kanada. Intinya adalah merupakan kewajiban bagi kita semua untuk mencoba mende-eskalasi situasi sehingga konflik ini tidak menyebar ke mana-mana," ujar Retno.
Isu tersebut, lanjut Retno, juga akan dia bawa di KTT OKI di Gambia yang akan berlangsung pada 4-5 Mei mendatang.
"Saya insyaallah akan hadir dalam pertemuan tersebut dan saya yakin bahwa topik bahasan yang akan disampaikan dalam pertemuan OKI adalah mengenai masalah Palestina juga," pungkas Retno.