Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Palestina Minta Guatemala Juga Pindahkan Kedubes dari Yerusalem
6 September 2018 14:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Guatemala pada Mei lalu mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump memindahkan Kedutaan Besar dari Tel Aviv ke Yerusalem. Dengan hengkangnya Paraguay, berarti tinggal Guatemala dan AS yang masih buka kantor perwakilan di Yerusalem.
"Kami menyerukan pemerintah Guatemala untuk berpihak pada sejarah yang benar dan memindahkan kedutaan besar keluar dari Yerusalem," kata Saeb Erekat, pejabat senior pemerintah Palestina, seperti dikutip The Times of Israel.
Dengan memindahkan kedutaan ke Yerusalem, berarti negara itu mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Padahal sejak 70 tahun lalu, konsensus internasional menyatakan Yerusalem adalah wilayah internasional tidak bertuan, yang saat ini diduduki secara ilegal oleh Israel.
"Ini juga waktunya bagi pemerintah Trump sadar bahwa tidak ada negara pecinta damai akan mengikuti keputusannya mengakui Yerusalem ibu kota Israel. Hanya dengan menghargai hukum internasional dan resolusi PBB akan bisa mewujudkan perdamaian yang adil," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Pemindahan Kedubes Paraguay ke Yerusalem sebelumnya dilakukan atas perintah Presiden Horacio Cartes. Namun presiden yang baru, Mario Abdo Benitez, memutuskan Paraguay harus memindahkan lagi kedubes mereka ke Tel Aviv.
Menurut Menteri Luar Negeri Paraguay, Luis Alberto Castiglioni, keputusan Benitez dilakukan demi menciptakan perdamaian di Timur Tengah. Castiglioni yakin langkah itu tidak akan merusak hubungan Paraguay dengan Israel.
Namun Israel murka dan langsung menutup Kedutaan mereka di Azuncion, ibu kota Paraguay. Palestina, sementara itu, mengatakan akan membuka kedubes di Paraguay.