Palestina Serahkan Peluru yang Tewaskan Jurnalis Al Jazeera ke Ahli Forensik AS

3 Juli 2022 4:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shireen Abu Akleh, reporter Al Jazeera yang terbunuh. Foto: Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Shireen Abu Akleh, reporter Al Jazeera yang terbunuh. Foto: Twitter
ADVERTISEMENT
Otoritas Palestina menyerahkan peluru yang membunuh jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, ke ahli forensik Amerika Serikat pada Sabtu (2/7). Langkah itu dilakukan untuk membuktikan bahwa peluru itu ditembakkan oleh tentara Israel.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, otoritas Palestina memastikan tidak akan ada modifikasi yang dilakukan terhadap peluru yang menewaskan Abu Akleh selama serangan Israel di Tepi Barat. Jaksa Agung Palestina Akram Al-Khatib memastikan peluru itu akan dikembalikan segera setelah asesmen selesai.
Kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan bahwa pemerintah memberikan lampu hijau untuk menyerahkan peluru tersebut ke AS, tidak ke Israel. Menlu AS Antony Blinken telah berjanji pada bulan lalu untuk menuntut pertanggungjawaban atas tewasnya Abu Akleh, terlepas ke mana faktanya akan mengarah.
"Kami mencari investigasi yang kredibel dan independen. Ketika investigasi dilakukan, kami akan mengikuti fakta, ke mana pun mereka mengarah. Sesederhana itu," kata Blinken.
Sebelumnya, investigasi juga telah dilakukan PBB, yang menyatakan bahwa peluru yang menewaskan Abu Akleh berasal dari tentara Israel.
ADVERTISEMENT
"Kami menemukan bahwa tembakan yang menewaskan Abu Akleh berasal dari pasukan keamanan Israel," kata juru bicara Kantor HAM PBB, Ravina Shamdasani, di Jenewa.
"Sangat mengganggu bahwa otoritas Israel tidak melakukan investigasi kriminal," kata dia.
Kantor HAM PBB memeriksa materi foto, video dan suara, mengunjungi TKP, berkonsultasi dengan ahli, meninjau komunikasi resmi dan mewawancarai saksi. Penyelidikan memeriksa pengajuan dari tentara Israel dan jaksa agung Palestina.
Meski demikian, militer Israel menyebut temuan PBB tidak berdasar sembari menegaskan hal itu "tidak mungkin" menentukan bagaiman Abu Akleh tewas.
Para pelayat bereaksi di samping mayat reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh oleh tembakan tentara Israel selama serangan Israel, di Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, Rabu (11/5/2022). Foto: Mohamad Torokman/REUTERS
"Investigasi IDF (Pasukan Pertahanan Israel) secara jelas menyimpulkan bahwa Abu Akleh tidak secara sengaja ditembak oleh tentara IDF dan itu tidak mungkin menyimpulkan apakah dia tewas oleh seorang pria bersenjata Palestina yang menembak tanpa pandang bulu... atau secara tidak sengaja oleh tentara IDF," kata militer Israel.
ADVERTISEMENT
Israel berulang kali meminta otoritas Palestina memberikan peluru itu, namun Palestina menolak bentuk kerja sama apa pun dengan Israel dalam investigasi.
Shireen Abu Akleh tewas pada 11 Mei saat meliput operasi militer Israel di kamp Jenin di Tepi Barat utara. Abu Akleh yang saat itu memakai rompi bertuliskan "Pers" tewas setelah terkena peluru di bawah helm.
Abu Akleh diketahui tewas dengan peluru penusuk lapis baja 5,56 mm yang ditembakkan dari senapan Ruger Mini-14.