Paloh: Ada yang Desak Keluarkan NasDem dari Koalisi, Komitmen Kita Tak Berubah

17 Oktober 2022 23:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berdampingan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NasDem Pilpres 2024 di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berdampingan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NasDem Pilpres 2024 di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan ada sejumlah pihak yang mendesak partainya keluar koalisi pemerintahan Presiden Jokowi. Paloh menilai hal itu sebagai tantangan dan tak akan mengubah sikap NasDem dalam mendukung Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Ada yang desak kita, minta presiden keluarkan NasDem dari koalisi pemerintahan. Itu tantangan. Apa memang sikap kita berubah? Komitmen kita berubah untuk dukung jalannya pemerintah Jokowi-Ma'ruf sampai 2024? Kita tidak pernah berubah," kata Paloh dalam peluncuran program penjaringan caleg, NasDem Memanggil, di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (17/10).
Paloh memastikan konsistensinya dalam mendukung Jokowi hingga 2024 mendatang. Jika ada pihak yang menguji konsistensi NasDem, Paloh tidak terlalu mempermasalahkannya.
"Jadi kalau ada yang goda kita, coba ketangguhan dan konsistensi NasDem, Boleh aja tidak apa-apa. Kita adalah kita. Niat baik kita tidak bisa ditawar. Komitmen kita demikian," ujarnya.
Paloh kemudian menyindir enam parpol di parlemen yang mengaku pendukung Jokowi, tapi tak betul-betul mendukung kebijakan yang diterapkan presiden seperti kenaikan harga BBM.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, hanya NasDem yang konsisten menyatakan mendukung kebaikan BBM demi keberlanjutan ekonomi. Ia pun heran, apabila NasDem justru disebut tak lagi sejalan dengan Jokowi karena mendukung Anies di 2024.
"Pemerintahan Jokowi ambil kebijakan strategis untuk ambil faedah, kontinuiti, yakni kurangi subsidi BBM. Artinya kenaikan harga. Apa pemikiran NasDem? NasDem anggap tepat, beri dukungan tulus. Tapi aneh bin ajaib kalau di sidang dewan sana, ada 7 fraksi [pendukung Jokowi], yang katakan hanya satu [NasDem], katakan jalan terus pemerintahan dengan kebijakan ini. Artinya fraksi lain melihat tidak tepat," ujarnya.
Sambutan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di acara Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NaDem Pilpres 2024 di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Foto: Zamachsyari/kumparan
Paloh mengaku pernah bercanda pada Jokowi saat keduanya melakukan pertemuan. Saat itu, Paloh membandingkan komitmen NasDem dengan 6 fraksi lainnya yang berbeda pandangan soal kenaikan harga BBM.
ADVERTISEMENT
"Saya bercanda ke Pak Jokowi saat makan siang berdua, 'Pak Presiden, kita punya 7 fraksi koalisi pemerintahan, ini kebijakan kenaikan BBM 6 fraksi tidak sepakat, hanya 1 fraksi sepakat. Kalau fraksi yang paling tolol atau paling loyalis tidak mungkin begini. NasDem tolol apa loyalis Jokowi? Kadang sebagai Ketum Partai saya harus nyatakan juga, dengan jam terbang saya, di sinilah saya lihat, mana kawan yang dewasa dan matang, dan masih anak-anak," tambah dia.

Alasan Paloh Dukung Anies di Pilpres 2024

Paloh lalu bicara terkait dipilihnya Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024 karena dinilai sebagai sosok yang terbaik dan dapat memberikan dampak positif bagi NasDem di 2024.
Menurutnya, dengan dipilihnya Anies, tidak menutup kemungkinan NasDem akan mendapat tantangan ke depan. Namun ia yakin dengan kerja sama kader, kemenangan NasDem di pemilu dapat tercapai. Ia pun menargetkan NasDem dapat menggandakan 59 kursi di parlemen yang dimiliki saat ini pada Pemilu 2024.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh di DPP Nasdem. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Paloh juga optimis banyak masyarakat yang akan bergabung dalam program penjaringan caleg, NasDem Memanggil.
ADVERTISEMENT
"Sebagai Ketum saya ikhtiar, jika Allah ridho atas kerja keras, tempatkan langkah strategis politik untuk 2024, NasDem punya ambisi tingkatkan 100% kursi pada 2024. Ini obsesi besar kita. Sebagai Ketum, apa itu cukup realistik? Kalau memang ada kemauan, dilandasi niat baik, tekad, semangat kerja keras, kenapa tidak?" paparnya.
"Kita ingin berteman, gandeng tangan, kita butuh spirit dan kebersamaan bukan beri tempat pecah belah. Musuh kita bukan kita dengan kita, tapi kebodohan dan kemiskinan. Bagi saudara yang telah putuskan gabung jadi bacaleg insyaallah Anda tidak salah jalan," tandas dia.