Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Paloh Tanggapi Reshuffle Menteri oleh Jokowi dari Kalangan Relawan
18 Juli 2023 13:09 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi baru saja melantik Ketum Projo, Budi Arie Setiadi, sebagai Menkominfo menggantikan kader NasDem, Johnny G Plate, yang terjerat kasus dugaan korupsi. Menanggapi hal itu, Ketum NasDem Surya Paloh mengaku ia menghormati keputusan Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Saya berulang kali mengatakan, itu hak prerogatif presiden [untuk mereshuffle menteri]. Memang dia menggunakan hak prerogatifnya dan kita konsisten untuk menghormati," kata Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (18/7).
Paloh mengakui, sebelum Budi Arie Setiadi dilantik, Jokowi sempat berdiskusi dulu dengannya. Apalagi yang digantikan adalah kader NasDem.
"Adalah dikit-dikit [diajak diskusi]," ucapnya dengan nada bercanda.
Ia juga mengaku tak masalah dengan hasil reshuffle ini. Meski akhirnya "jatah kursi" dari NasDem jadi berkurang satu.
"Dari awal kita katakan, apa yang menjadi masalah kalau berkurang? Bukan itu esensinya. NasDem lebih berkepentingan sukses story daripada roda administratif pemerintahan yang dia usung. Partai ini bukan yang baru datang tiba-tiba mendukung Presiden Jokowi," tandasnya.
Sementara itu, Budi Arie Setiadi, mengaku bangga bisa diangkat menjadi menteri dari unsur relawan. Setelah terpilih jadi menteri, Budi mengaku belum akan meninggalkan posisinya sebagai Ketum Projo.
ADVERTISEMENT
"Ini kan membanggakan kepercayaan Pak Presiden terhadap para relawan. Kepercayaan Pak Presiden yang tidak boleh kita kecewakan," ucap Budi Arie di Istana, Senin (17/7).
Projo adalah organisasi relawan darat terbesar pendukung Jokowi selama pilpres. Berbeda dengan sebagian besar kelompok relawan lainnya, Projo mengantongi status resmi sebagai ormas dari Kemenkumham.
Budi lalu menjelaskan, untuk Pilpres 2024 mendatang, Projo akan membentuk badan pemenangan baru. Sehingga akan ada perubahan nama-nama di badan pemenangan Projo.
"Cuma kita membentuk badan pemenangan pilpres. Nanti panel baru sebagai ketua badan pemenangan pilpres Projo," ucapnya.