Paludan Akan Bakar Al-Quran Setiap Jumat Sampai Turki Dukung Swedia Gabung NATO

30 Januari 2023 14:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi sayap kanan Rasmus Paludan memegang salinan Al-quran saat protes di depan sebuah masjid di Noerrebro, di Kopenhagen, Denmark, Jumat (27/1/2023). Foto: Sergei Gapon/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Politisi sayap kanan Rasmus Paludan memegang salinan Al-quran saat protes di depan sebuah masjid di Noerrebro, di Kopenhagen, Denmark, Jumat (27/1/2023). Foto: Sergei Gapon/AFP
ADVERTISEMENT
Politikus sayap kanan Swedia Rasmus Paludan berjanji akan membakar salinan kitab suci Al-Quran setiap hari Jumat. Aksi itu baru berhenti saat Turki mendukung Swedia masuk NATO.
ADVERTISEMENT
Aksi Paludan membakar Al-Quran pada 21 Januari 2023 di dekat Kedubes Turki di Stockholm mendapat kecaman dari berbagai kelompok dan negara-negara mayoritas Islam termasuk Indonesia.
Aksi tersebut dilakukan Paludan sebagai bentuk protes terhadap Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang tidak mendukung Swedia masuk NATO.
"Saya akan nyatakan ini sebagai kesalahan Erdogan. Sampai saat ini dia tidak ingin mengizinkan Swedia bergabung dengan NATO," kata Paludan seperti dikutip dari Sputnik.
Aksi unjuk rasa protes pembakaran Al-Quran di dekat Kedubes Swedia di kawasan Mega Kuningan, Senin (30/1/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
"Saya harus mengajari dia mengenai kebebasan berbicara sampai ia benar-benar melakukannya," sambung Paludan.
Setelah pembakaran di Swedia, Paludan membakar kitab suci Al-Quran di depan Kedutaan Turki di Kopenhagen, Denmark, dan di dekat sebuah masjid, Jumat (27/1). Dia juga merencanakan membakar di dekat Kedubes Rusia.
ADVERTISEMENT
Paludan tak memerlukan izin untuk membakar Al-Quran. Ia hanya perlu memberi tahu aparat berwenang 24 jam sebelumnya.
"Saya tidak akan lagi membakar Al-Quran di depan Kedutaan Turki bila Swedia sudah masuk NATO," jelas Paludan.
Anggota organisasi pro-Turki Persatuan Demokrat Turki Eropa (UETD) berdemonstrasi mendukung Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan di luar kedutaan Turki di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1/2023). Foto: Christine Olsson via REUTERS
Pemerintah Turki lewat Presiden Erdogan sudah berulang kali mengecam aksi Paludan. Erdogan bahkan menegaskan tidak akan memberi dukungan kepada Swedia untuk masuk NATO.
Dukungan seluruh negara anggota adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi Swedia untuk masuk NATO.
"Jika kalian mengizinkan tindakan semacam itu, jangan tersinggung, tapi kalian tidak akan menerima dukungan dari kami untuk bergabung dengan NATO," ujar Erdogan.
"Pemimpin Swedia seharusnya tidak mengharapkan dukungan kami," sambung Erdogan.
Aksi unjuk rasa protes pembakaran Al-Quran di kawasan Mega Kuningan, Senin (30/1/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
Indonesia via Kemlu telah mengeluarkan kecaman atas pembakaran kitab suci umat Islam itu. Pembakaran Al-Quran juga dilakukan oleh politikus Belanda.
ADVERTISEMENT
Pada Senin (30/1), massa Aksi 301 mengadakan unjuk rada di dekat gedung Kedubes Swedia di kawasan Mega Kuningan, Jaksel. Mereka mengecam pembakaran Al-Quran di Swedia, Belanda, dan Denmark serta menyerukan pemutusan hubungan diplomatik.
***
Dapatkan informasi paling trending dan terpercaya seputar entertainment, bola & sport, tekno & sains, dan otomotif setiap saat hanya di kumparanPLAY! Klik di sini.