Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pameran Seni Verbindung Warnai 20 Tahun Hubungan RI-Liechtenstein
10 Oktober 2017 1:44 WIB
Diperbarui 17 Juni 2019 13:13 WIB
ADVERTISEMENT
Pameran seni Verbindung warnai suasana perayaan HUT ke-20 tahun kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Liechtenstein. Pameran tersebut diselenggarakan di Stein Egerta, Schaan, Liechtenstein dan akan berlangsung hingga 27 Oktober 2017.
ADVERTISEMENT
Seni Verbindung merupakan manifestasi dari dua perspektif seni, yaitu Timur dan Barat, seniman muda dan senior, dengan menggunakan beragam media seni.
Verbindung yang berarti hubungan, menandai globalisasi yang menghubungkan seniman-seniman Indonesia, Liechtenstein, Inggris, Swiss, dan Jerman dengan berbagai perspektif dan dimensi seni yang berbeda.
Duta Besar RI untuk Bern, Linggawaty Hakim, mengatakan pameran tersebut dapat menjadi salah satu cara untuk memperlihatkan citra positif Indonesia kepada negara lain.
“Pameran seni Verbindung tidak hanya mempromosikan kekayaan dan keberagaman seni hasil karya seniman Indonesia, namun juga people-to-people contact dan citra positif Indonesia,” ujar Duta Besar RI untuk Bern, Linggawaty Hakim, kepada kumparan Den Haag (kumparan.com), Senin (9/10).
Linggawaty berharap kerja sama Indonesia-Liechtenstein di bidang seni dan budaya semakin memperat hubungan antara kedua negara.
ADVERTISEMENT
“Keberhasilan hubungan kerja sama Indonesia-Liechtenstein di bidang seni dan budaya diharapkan dapat semakin meningkatkan hubungan kerja sama dua negara di berbagai bidang lainnya,” imbuh Dubes.
Pada pembukaan acara, Eva van Reumont, seorang peneliti dan ahli restorasi wayang Indonesia berkewarganegaraan Jerman, sempat mempresentasikan wayang kulit Indonesia untuk lebih mengenal memperkenalkan keanekaragaman dan kekayaan seni budaya Indonesia. Eva juga akan menjadi kurator pada pameran wayang kulit Indonesia yang akan diselenggarakan di Museum Rietberg Zürich pada tahun 2019/2020.
Pameran yang dibuka untuk masyarakat umum ini akan diadakan dalam tiga rangkaian. Verbindung I menampilkan karya seni dua seniman terkemuka di Swiss, yaitu Fauzie As’ad, seniman Indonesia dan Daniel Göttin, seniman Swiss yang telah lama berkarya di Asia.
ADVERTISEMENT
Verbindung II menampilkan tiga seniman yang karya-karyanya dipengaruhi oleh perjalanan mereka ke berbagai belahan dunia. Vincenzo menampilkan karya seni hasil perjalanannya selama sepuluh tahun berkeliling 26 negara Uni Eropa, Wells-Talsi mengabadikan keindahan alam, dan Bernd menghadirkan karya seni abstrak dengan medium tekstil.
Kemudian Verbindung III ditampilkan karya seni 12 seniman Indonesia dari berbagai latar belakang yang terdiri dari gambar figuratif, beberapa dengan abstraksi dalam lukisan mereka serta mengeksplorasi materi seperti kertas, tekstil, dan kayu.
Ketiga Verbindung tersebut adalah salah satu pameran seni berskala besar dari kurator Indonesia di Swiss, Mona Liem, lulusan Zurich University of Arts, bekerja sama dengan kurator Bintang Gemilang dari Senimart, dengan melibatkan seniman muda berbakat dari Indonesia dan mancanegara.
ADVERTISEMENT
Pameran ini dinilai telah dapat menempatkan seniman Indonesia sejajar dengan sejawat internasionalnya dan meningkatkan hubungan antara seniman Indonesia-Liechtenstein yang menjadi pijakan untuk kerja sama ke depan yang lebih mendalam.
KBRI Bern mendukung pameran ini dan ikut ambil bagian dengan mempromosikan kekayaan kuliner Indonesia pada pembukaan pameran Verbindung I dan III dengan hidangan khas Indonesia seperti sambal goreng daging, suwir ayam bumbu bali, gado-gado, risoles dan wajik.
Kegiatan pameran seni Verbindung juga mendapat perhatian media nasional setempat yaitu Volksblatt dan Liechtensteiner Vaterland.
Laporan dari kumparan Den Haag: Eddi Santosa