PAN: Amien Rais Sejak Lama Kritis, Orde Baru Saja Tumbang

20 Maret 2018 14:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Amien Rais saat memberikan keterangan  (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Amien Rais saat memberikan keterangan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan geram dengan pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, yang menyebut pembagian sertifikat tanah oleh Presiden Jokowi adalah kebohongan. Luhut mengancam membeberkan dosa-dosa Amien.
ADVERTISEMENT
Merespons seteru dua tokoh itu, Wakil Ketua DPR asal PAN, Taufik Kurniawan, berharap Luhut tak mudah tersinggung. Amien menurut Taufik, memang sudah sejak lama bersikap kritis seperti itu.
"Semuanya itu kan tokoh-tokoh semua, senior semua. Jadi kalau Pak Amien Rais menyampaikan kritikan yang tajam, itu dari dulu emang Pak Amien karakternya. Jangankan sekarang, orde baru saja tumbang. Kritikan Pak Amien untuk konstitusi kita," ucap Taufik di gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/3). 
Joko Widodo bagikan sertifikat tanah di Tabanan. (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo bagikan sertifikat tanah di Tabanan. (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
Waketum PAN itu mengingatkan bahwa Amien bukan sekadar tokoh PAN, namun sudah dianggap sebagai tokoh bangsa yang wajar menyampaikan kritikan untuk pemerintah.
"Jadi anggaplah kritikan itu sebagai cambuk bahwa pemerintah siapapun. Tidak hanya Pak Jokowi aja, beliau sudah sejak jaman Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, Pak Jokowi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Ini baru satu segmen (pembagian sertifikat), belum nanti masalah-masalah yang lain," imbuh Taufik.
Menko Maritim Luhut Panjaitan (Foto: Dok. Kemenko Maritim)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim Luhut Panjaitan (Foto: Dok. Kemenko Maritim)
Oleh karena itu, Taufik berharap pernyataan Amien tak perlu dianggap berlebihan, pembagian sertifikat yang berjalan juga perlu ada evaluasi. "Jadi menurut saya enggak usah terlalu baper, enggak usah kemudian saling mengancam," sarannya.
"Kalau dibuka dosa-dosanya, kan kita sesama manusia biasa. Bagaimana sesama manusia buka dosa orang. Kita kan bukan malaikat Mungkar-Nakir," pungkasnya.