PAN: Aneh 4 Ribu Dosis AstraZeneca Kedaluwarsa, Banyak Daerah Kekurangan

4 November 2021 11:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Komisi Kesehatan (IX) DPR, Saleh Partaonan Daulay, menyayangkan empat ribu dosis vaksin corona AstraZeneca yang kedaluwarsa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Padahal, di sisi lain, masih banyak daerah yang belum mendapatkan vaksin.
ADVERTISEMENT
"Masalahnya, masih banyak daerah sekarang yang berjibaku meminta kuota vaksin. Semuanya belum bisa dipenuhi. Ketersediaan vaksin juga terbatas. Masih harus menunggu dari negara produsen,” ungkap Saleh dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/11).
"Kan aneh ya, ada daerah yang kekurangan vaksin dan mengejar kuota, tapi ada daerah yang vaksinnya ada tetapi terlambat disuntikkan. Kalau betul kedaluwarsa, itu sangat mubazir. Pantas dan wajar disorot masyarakat,” lanjutnya.
Saleh menduga vaksin corona yang telah kedaluwarsa itu karena proses pengiriman yang lambat dari provinsi ke kabupaten.
"Kalau membaca beritanya, kejadian ini diakibatkan lambatnya distribusi vaksin dari provinsi ke kabupaten. Belum jelas apa yang menjadi kendala. Namun, kalau vaksinnya kedaluwarsa, tentu sangat disayangkan,” jelas Saleh.
Karena itu, Saleh meminta pemerintah harus lebih bersungguh-sungguh melaksanakan vaksinasi corona, apalagi demi mengejar target 70 persen herd immunity. Kemenkes juga dinilai bisa memberikan bantuan kepada Dinas Kesehatan di daerah agar vaksinasi berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Vaksin COVID-19 Astrazeneca. Foto: Shutter Stock
"Kalau pun kendala ada di daerah, tetapi Kemenkes RI tetap diminta bertanggung jawab. Karena itu, Kemenkes juga harus turun ke bawah. Berikan supervisi dan bantuan yang diperlukan,” ujar dia.
Terkait dengan vaksin AstraZeneca yang kedaluwarsa di Kabupaten Kudus, pemerintah didorong juga terus melakukan pemeriksaan. Saleh menilai Kemenkes perlu mengirim pengganti apabila vaksin tersebut tidak bisa digunakan.
Jika masih ada masa tenggang, perlu dipelajari lagi kualitasnya sehingga masyarakat mendapatkan vaksin corona yang terbaik.
Sebelumnya, Bupati Kudus HM Hartopo mengaku kehabisan waktu untuk menyuntikkan 50 ribu dosis vaksin dalam waktu 18 hari. Padahal, 50 ribu dosis vaksin AstraZeneca untuk Kudus itu telah tiba di Gudang Dinkes Jateng sejak 2 Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
"Jadi gini, tanggal 1 Oktober dikirim dari Kemenkes 50 ribu dosis, tanggal 2 sampai di Pemprov. Tapi tanggal 12 baru dikirim ke Kudus. Artinya lama di provinsi, di sana sekitar 11 hari," kata Hartopo kepada wartawan, Rabu (3/10).
Imbasnya, sebanyak 4 ribu dosis vaksin AstraZeneca yang tidak sempat terpakai itu sudah dinyatakan kedaluwarsa pada 31 Oktober kemarin. Kendalanya karena selain keterlambatan distribusi vaksin, masih banyak masyarakat enggan divaksin menggunakan AstraZeneca.